Malam Jumat kah?
"kak, mami setuju deh kalau kakak sama Aran"
"Uhuk uhuk!!"
Cristy memberikan segelas air putih itu kepada Chika. Chika meminum air itu, menghela nafasnya lega.
"Apaan sih mami..."ujar Chika.
Aya terkekeh kecil."mami serius kak. Bos kamu itu sopan banget. Mami jadi suka dan pengen punya calon mantu kaya Aran"
"Mami ih... Malah di lanjutin...!"rengek Chika.
Aya menatap serius ke arah putrinya. Ia menggenggam tangan anaknya itu.
"Mami cuman pengen kamu punya sosok pelindung untuk kakak. Papah udah ga ada, itu membuat mami jadi takut kalau kakak ga ada yang jagain lagi"jelas Aya.
Chika terdiam, ia menatap wajah sendu milik mami nya.
"Mami juga bisa lihat. Kalau Aran itu suka sama kakak"lanjut Aya.
"Kita baru kenal mi, aku juga belum seminggu kerja di perusahaan pak Aran"
"Kamu ini anak muda. Masa gak ngerti cinta pandangan pertama"ujar Aya sedikit terkekeh.
Chika terdiam. Sebenarnya siapa yang muda, mami nya, atau dirinya?
"Coba dulu ya kak"ujar mami Aya.
Chika melongo, apa maksud mami nya. Apa dia di suruh untuk mendekati bos nya itu.
"Liat nanti ya mi"sahut Chika pasrah.
Aya mengangguk kepalanya. Ia juga ga boleh egois untuk memaksa putrinya itu.
"Ya sudah, sekarang kalian berdua tidur ya. Udah malam"ucap Aya.
***
"Aran!"
"Apa lagi si mah..."
"Sini dulu..."wanita paruh baya itu menarik putranya untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Apa?"tanya Aran pasrah.
"Jadi gini...."
Aran menghela nafasnya, pasti mamahnya ini akan melakukan acara gibah, dan akan berujung dia di jodohkan.
"Mamah sama papah tadi jumpa temen lama papa. Dan kebetulan banget, anaknya temen papah itu seumuran sama kamu. Dia cantik sopan, baik. Pokoknya mamah sama papah suka deh sama dia"jelas mamahnya.
"Jadi, kamu kan belum punya pacar atau calon istri. Kali ini, kamu mau ya nikah sama anak temennya papah"
"Eng.gak!"ucap Aran penuh penekanan.
"Ayo lah sayang, kali ini aja. Mamah tuh pengen nimang cucu"ujar mamahnya memelas.
Aran menghela nafasnya."Aran itu udah punya calon istri"
"Ha?! Serius, mana-mana. Kenali sama mamah"ucap mamahnya antusias.
"Nanti ya. Untuk sekarang rahasia"ujar Aran, ia berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju kamarnya.
"CK! Ga papa deh, yang penting bentar lagi nimang cucu"gumam wanita itu.
***
"Ya Chika, ada apa?"
"Maaf pak sebelumnya saya telfon malam-malam. Saya cuman mau ngasih tau kalau semua file-file nya sudah saya kirim ke email pak Aran"
"Oke, makasih, nanti saya cek"
"Ya sudah kalau gitu. Selamat malam"
"Em Chika"
Chika mengerutkan keningnya, ia tidak jadi memutuskan sambungan teleponnya."kenapa pak?"
"Kamu lagi sibuk?"
"Enggak, ada apa ya pak?"
"Saya mau ajak kamu buat jalan, sama Cristy juga. Mau?"
"Sekarang banget nih...?"tanya Chika tak enak.
"Iya sekarang. Mau?"
Chika menggaruk tengkuknya, ia bingung harus menjawab apa."em..."
"Bisa ikut tidak?"
"Bisa pak, saya bisa"
"Oke, oh iya, kamu manggil saya Aran saja, ga usah pakai pak. Kalau di kantor aja baru pakai embel-embel pak"
"Tapi saya ngerasa gak enak pak"
"Kan saya yang nyuruh, kenapa kamu yang ngerasa gak enak"
"Iya deh, pak Aran. Eh maksudnya Aran"
"Oke, kalau gitu saya bentar lagi sampai di rumah kamu. Siap-siap ya. Jangan cantik-cantik"ucap Aran, kemudian memutuskan sambungan teleponnya.
Chika terdiam membeku saat mendengar ucapan terakhir dari bosnya itu.
"Aaaa! Mami Chika mau kawin!!!"
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Fiksi Remaja"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...