Masih tetap di posisi yang sama. Aran masih memeluk lengan chika sembari menyandarkan kepalanya di bahu chika.
Bedanya, sekarang aran sudah benar benar terlelep.
"Sayang, mama harap kamu jaga kesehatan ya. Dua hari lagi kalian akan menikah"ujar mama aran.
Chika menganggukan kepalanya."iya mah"
"Em, kalau perlu kamu gak usah kerja lagi aja di kantor aran. Nanti mama bilang sama dia"ujar mamah aran.
Chika menggelengkan kepalanya pelan."jangan mah. Chika suka bosen kalau nganggur di rumah"
Mama aran menggelengkan kepalanya kuat."no, no, no. Ga ada penolakan. Mama mau menatu mama duduk di rumah aja. Biar aran aja yang kerja"
Chika menganggukkan kepalanya pasrah. Ia tak ingin menolak, jikapun ia menolak, maka urusan semakin panjang nantinya.
"Udah, mending sekarang kamu banguni itu aran. Mama tau pasti bahu kamu pegel"ujar mama aran.
"Iya mah, nanti chika suruh aran buat pindah kekamar"ucap chika.
"Ya udah kalau gitu mama ke dapur dulu ya"ucap mamah aran berdiri dari duduk nya.
Chika menganggukan kepalanya saja menjawab ucapan dari mama aran. Ia menatap punggung mama arah yang sudah menjauh dari ruang keluarga.
Pandangan chika teralih menatap aran yang masih memejamkan matanya.
"Mas aran bangunn"ucap chika sedikit terkekeh geli karena memanggil aran dengan embel embel 'mas'.
"Masss bangunn"ucap chika sembari menepuk pelan pipi aran.
Aran yang mulai terusik, perlah membuka matanya. Ia menatap chika yang tengah mengelus pipinya.
"Kenapa?"tanya aran pelan. Ia mengeratkan pelukanya di lengan chika, ia mendusel di lengan chika.
Jari jari lentik chika menyisir rambut aran kebelakang.
"Tidurnya di kamar gih"ucap chika.
"Ya udah ayo"ucap aran mengenggam lengan chika, ia berdiri dari duduknya.
"Ayo kemana?"tanya chika bingung.
"Kekamar bobok"ucap aran sembari mengucek pelan matanya yang masih mengantuk.
"Enak aja ajak ajak aku. Belum muhrim"ujar chika melepas genggaman aran dari tanganya.
Aran memanyunkan bibirnya."ya udah ayo nikah sekarang biar bisa bobok di pelukk"
"Dua hari lagi mas nikahnya"ucap chika."sabar sabar aja makanya"lanjut chika.
Aran berdecak."ya udah deh kamu tunggu di sini sembentar, aku mau cuci muka"
Chika hanya menganggukan kepalanya saja menanggapi ucapan dari aran.
Lima menit setelah aran pergi menuju kamarnya. Chika tersentak mendengar teriakan nyaring memanggil namanya.
"KAK CHIKAAAA!!"
Chika memejamkan matanya sebentar merasakan kupingnya yang berdengung.
Grep!
"Aaaaa udah lama freya gak ketemu kak chikaa"ucap frea memeluk tubuh ramping chika.
Chika tersenyum tipis mendengar ucapan freya, ia membalas pelukan adik dari calon suaminya itu.
"Kamu apa kabar frey?"tanya chika.
Freya mengendurkan pelukannya pda chika."baik, sekarang freya sibuk bantuin mama"
"Oh ya, bantuin apa?"tanya chika.
"Bantuin ngercokin mama aja sih"celetuk freya asal.
Chika yang mendengar itu hanya tersenyum pasrah. Ingin sekali dirinya menangis di pojokan rumahnya nanti.
Freya yang melihat perubahan raut wajah chika, dirinya hanya memberikan cengiran konyolnya.
"Kak chika"panggil freya.
"Iya?"
"Beneran kak chika dua hari lagi bakalan nikah sama bang aran?"tanya freya.
Chika menganggukkan kepalanya sebagai jawabanya.
"Yey! Asik freya ada kakak baruuu"ujar freya kegirangan.
Chika hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah bocah freya. Padahal freya sudah berumur 19 tahun, tapi tingkah bocilnya masih tak bisa hilang.
"Asik bener ngobrolnya"ucap aran kembali keruang keluarga.
Kini dirinya telah menganti pakaian nya dengan kaos putih polos dan celana pendek berwana crem.
"Asek abang ganteng freya"celetuk freya."habis mandi bang?"
"Berak gw!"celetuk aran.
Chika yang mendengar itu terbatuk berat, ia menatap ke aran dengan tatapan tak percaya.
Pasalnya chika tak pernah mendengar aran menggunakan kata kata 'Gaul'.
"Kenapa?"tanya aran yang sduah duduk di samping chika.
Chika menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
"Mau pulang?"tanya aran.
"Idih! Baru aja kemari, masa udah di ajakin pulang aja"kesal freya.
"Udah dari tadi, makanya punya kaki itu gak usah kelayapan aja kerjaanya!"desis aran.
Freya yang mendengar itu memutar kedua bola matanya malas. Mulutnya berkomat kamit mengucapkan kata kata jengkel kepada abangnya.
"Udah yuk pulang, udah sore"ucap aran.
Chika menganggukan kepalanya."kakak pulang ya freya"
Freya langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum."eh iya kak chik, hati hati ya"
"Iya freya"sahut chika.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Подростковая литература"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...