12✓

4.6K 527 1
                                    

"Aran?"

"Iya mah"

"Sini"

Aran berjalan menghampiri mamahnya, ia mendudukkan dirinya di samping mamahnya.

"Kenapa?"

"Mau kemana, kok udah rapi?"

Kini Aran memakai baju kemeja lengan pendek berwarna putih, dipasangkan dengan celana jeans hitam pendek. Hal itu sudah membuat pria itu tampak keren.

"Gak ada, mau jalan-jalan sore aja"

"Mamah nitip martabak ya"

Aran menganggukkan kepalanya."iya mah"

"Kalau gitu Aran pergi dulu ya"lanjutnya, mencium punggung tangan milik mamahnya.

Aran berjalan keluar rumah, ia memasuki mobilnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumahnya.

***

Aran menghentikan mobilnya di depan rumah Chika. Ia keluar dari mobilnya, berjalan masuk ke dalam rumah Chika.

"Permisi"

Aran mengedarkan pandangannya ke dalam rumah Chika yang sepi.

Tak berapa lama Chika keluar dari kamarnya, ia berjalan menuju pintu depan rumahnya.

"Kenapa gak masuk?"

"Kan bum di suruh masuk, gak sopan main masuk aja ke rumah orang"

Chika hanya menganggukkan kepalanya saja, ia menarik lengan pria itu, menyuruh pria itu duduk di sofa ruang tamu.

"Bentar ya aku buatin minum dulu"

Aran hanya menganggukkan kepalanya saja.

Chika berjalan menuju dapur untuk membuatkan Aran segelas teh hangat.

Tak berapa lama ia kembali membawakan segelas teh hangat. Chika meletakkan teh itu di meja, ia mendudukkan dirinya di samping Aran.

"Di minum teh nya"

Aran mematikan handphonenya, meletakkan handphonenya di atas meja.

Ia mengambil cangkir berisi teh hangat itu. Aran meminumnya kemudian menaruhnya kembali di meja.

"Kenapa pakai baju lengan pendek gini?"tanya Chika dengan raut wajahnya yang tak suka.

"Kenapa emangnya?"

"Lihat ini! Lengan otot kamu nampak tau.."ucap Chika, ia menarik ujung kain ujung lengan Aran, berharap bisa menutupi otot kekar milik Aran.

"Kenapa emangnya kalau nampak hm?"

"Iiiiiihhh gak boleh lah, ini cuman punya Chika, gak boleh di lihat cewek lain"ucap Chika memanyunkan bibirnya.

"Ini bukan punya kamu, kalau mau jadi milik kamu, kamu harus nikah dulu sama saya"ujar Aran, membuat Chika terdiam mematung.

"Ahk jantung gw!"batin Chika.

"Kenapa bengong hm?"

"G-gak ada"gugup Chika.

"Mau gak?"tanya Aran menaiki turunkan alisnya.

Chika menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Aaaa jangan gitu ihhh Chika malu tau..."rengek Chika.

Aran hanya terkekeh kecil, ia menarik tubuh gadis itu masuk ke dalam pelukannya.

Aran mengeluarkan punggung Chika, sedangkan Chika, ia memeluk erat pinggang Aran.

"Rumahnya kok sepi?"

"Kity sama mami pergi belanja di minimarket depan"

Aran menganggukkan kepalanya mengerti.

"Aran beli es krim yuk"ajak Chika, ia mendusel di dada bidang milik Aran.

"Beli es krim?"

Chika menganggukkan kepalanya.

"Ya udah ayo, siap-siap Gih sana"

Chika membangkitkan tubuhnya, ia melepaskan pelukannya dari Aran.

Chika menatap Aran dari atas sampai bawah.

"Kenapa?"

Chika menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil.

"Gak papa, kalau nanti kita jalan, rasanya kamu kayak sugar Daddy yang nikah sama anak SMA"jelas Chika sambil terkekeh, kemudian ia berlari menuju kamarnya.

"Dasar gadis nakal"desis Aran.












TBC...

Bos Galak Itu Bocil Ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang