Aran menghentikan mobilnya di pekarangan rumahnya. Ia kenatap ke arah chika yang menbereskan alat alat make up nya.
"Ayo, mama udah nungguin kamu"ucap aran.
"Iya"chika menganggukan kepalanya.
Aran turun lalu ia berjalan mengitari mobil lalu membukakan pintu mobilnya untuk chika keluar.
Chika yang di perlakukan seperti itu mendadak dirinya salting.
Setelahnya, aran berjalan mengandeng tangan chika, menuntun gadis itu untuk masuk kedalam rumahnya.
Aran membuka pintu rumahnya mempersilahkan chika untuk masuk.
Aran membawa chika ke ruang tamu, menyuruh chika untuk duduk di sana.
"Sebetar ya, aku panggil mama dulu"ucap aran yang di balas anggukan oleh chika.
Chika menatap punggung aran yang maulai menajauh meninggalkan area ruang tamu.
Ini dua kalianya dirinya datang kerumah aran. Jantungnya masih tetap seperti dirinya saat pertama kali datang ke sini.
Deg deg kan dan juga merasa takut.
"Hai sayanggg!"ujar mamah aran.
Chika tersenyum, lalu ia berdiri dari duduknya berjalan mendekati mama aran.
Mamah aran memeluk sayang calon menantunya ini.
"Kenapa baru datang kemari?. Mama kangan tau sama calon menatu mam yang satu ini"ujar mama aran.
"Maaf mah, chika lagi sibuk di kantor"jelas chika.
Buhg!
"Aduh!"pekik aran mengelus punggungnya.
"Mah... kenapa aran di pukul"ujar aran tak terima.
"Kamu yang kenapa! Menantu mama kenapa kamu kasih kerjaan banyak banyak ha?!"ujar mamahnya marah.
Aran hanya diam, nyalinya menciut saat melihat wajah marah mamahnya.
Mamah aran menatap ke arah chika."ayo sayang, kita ke ruang keluarga aja. Kamu pasti capek kan seharian kerja"ujar mamah aran menarik lembut chika menuju ruang tv.
Chika hanya mengikuti mama aran, ia menoleh ke arah belakang menatap aran yang masih berdiri du sana.
Sesampainya di ruang tv, chika di suru untuk duduk di sofa. Sedangkan mamah aran melenggang pergi menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan rungan dan juga minuman.
Chika menatap ke arah aran yang barus saja masuk ke dalam ruang keluarga. Aran mendudukan dirinya di samping chika.
Ia menyandarkan kepalanya di bahu chika.
"Capek?"tanya chika.
Aran menganggukan kepalanya saja. Ia memejamkan matanya menikmati elusan lembu tangan chika di kepalanya.
"Kekamar gih. Istirahat"
Aran menggelengkan kepalanya."gak mau, mau di sini aja"
Aran memeluk lengan chika, menyembunyikan wajahnya di curuk leher chika.
Tak berapa lama mama aran datang memasuki ruang keluarga. Di belakanganya ada ART yang membawa nampan berisi makanan ringan dan juga minuman.
"Itu kenapa aran?"ucap mamah aran mendudukan dirinya di sofa single khusus nya.
"Tidur mah, capek katanya"ucap chika.
Jari jari lentik chika menyisir rambut aran kebelakang.
"Kenapa gak tidur di kamar aja?"ujar mamah aran.
Chika tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Dasar anak ini"cibir mamah aran.
"Aran! Kamu gak kasihan dengan chika. Bahunya berat kamu sandarin!"ujar mama aran.
Aran yang belum tidur hanya diam tak mendengar ucapan mamanya. Ia enggen membuka matanya, malah pelukanya di lengan chika semakin erat.
"Biarin aja mah, chika gak papa kok"ucap chika tersenyum.
Mama aran hanya menghela nafasnya saja. Di dalam hatinya dirinya sangat senang bahwa anaknya mendapatkan calon istri yang cantik dan juga baik.
"Ya udah, ini kamu minum dulu"ucap mamah aran menyondorkan satu gelas jeruk dingin ke arah chika.
"Maksih mah"ucap chika menerima gelas itu.
Nanti lagi oke.
Lagi banyak kerjaan.Maaf ya berdebu. Hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Подростковая литература"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...