4✓

5K 548 21
                                    

"Thor, up bos galak!"

Di turuti.....~~~🤣

Eh! Mau cerita. Ini ngakak banget sumpah.🤣

Jadi gini...
Tadi kan gw sekolah. Terus gw itu kan suka banget ya keluar kan baju. Istilahnya anak bandel lah ya :v.

Jadi kan, gw itu wakil ketua OSIS ya. Padahal gw ga suka sama yang namanya OSIS, tapi dengan laknatnya temen-temen gw milih gw jadi wakil ketua OSIS.

Tapi ga papa deh, ketuanya cowok gw:v

"Pamer dikit ga papa, biar ga keliatan jomblo"

Nah, jadikan gw masuk tuh ke gerbang utama sekolah gw. Terus gw jalan ke gerbang dua sekolah. Nah, di situ ada guru sama sama kepsek.

Gw belum nyadar tuh baju gw di keluarin. Dan sampai pada akhirnya. Gw masuk, terus kepsek narik gw ya kan ke ruang kantor.

Terus dia bilang."Wakil OSIS kok gini! Baju di keluarkan. Kaos kaki pendek. Ngehukum adik kelas mau, tapi diri sendiri kayak gini!!"

Dan di situ gw hanya diam dan menyumpah serapai kepsek gw.

Dah lah situ aja gw. Curhat nya.














"Chik!"

Chika mengalihkan pandangannya, menatap seseorang yang berada di depan pintu ruangannya.

"Iya pak Mirza, ada apa?"tanya Chika sopan.

Mirza memasukan dirinya keruangan Chika, kemudian ia berjalan menuju meja Chika, memberikan beberapa berkas-berkas.

"Ini, tolong di koreksi ya. Habis itu kasih ke Aran"

"Oh, iya pak. Makasih ya"

Mirza menganggukkan kepalanya."gw balik ya"

Chika menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

Mirza berjalan keluar dari ruangan Chika.

Chika menatap beberapa tumpukan berkas-berkas itu. Dia mulai mengambil salah satu berkas itu. Membukakan dan mulai membaca.

"Ha?! Desainer?!"sentak Chika kaget.

Chika memijat pelipisnya."gw kerja di mana ya Allah. Bukannya ini kantor tempat produksi makanan ringan ya"

Chika mulai mengambil lagi berkas dari tumpukan itu.

"Properti rumah"ujarnya lemas.

"Dah lah capek gw!"rengekannya.

Chika berdiri dari duduknya. Membawa beberapa berkas itu keruangan Aran.

***

Tok tok tok!

"Masuk!"

Chika masuk ke ruangan Aran. Kemudian ia berjalan menuju meja kekuasaan milik Aran.

"Ini pak, udah saya koreksi semua"ucap Chika.

Aran mengambil berkas-berkas itu.

"Makasih, ada yang mau kamu tanyakan?"

Chika terdiam.

"Em, sebentar ini kantor apa sih?"tanya Chika, sambil menggaruk tengkuk lehernya.

Aran mengerutkan keningnya."kenapa?"

"Saya kan kemarin interview kerja di Perusahaan makanan ringan ya. Kenapa berkas-berkasnya nyasar ke desainer, properti rumah?"

Aran terkekeh kecil, kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"Saya punya banyak perusahaan dengan usaha yang berbeda-beda. Jadi kamu harus ekstra sabar ya"

Chika melongo. Ini sama saja menyiksa dirinya untuk memahami semua berkas-berkas yang berbeda.

"Ada yang mau kamu tanyakan lagi?"tamat Aran, ia menatap lekat wajah cantik milik Chika.

"Ga ada, makasih. Saya permisi"ucap Chika.

"Em, tunggu!"

Chika menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah belakang.

"Nanti jam istirahat, kamu makan siang bersama saya"

"Gak usaha pak saya--"

"Ga terima penolakan"ucap Aran memotong ucapan Chika.

Chika menghela nafasnya, kemudian ia menganggukkan kepalanya."iya"

"Ya sudah, balik ke ruangan mu"

Chika keluar dari ruangan Aran. Ia berjalan menuju ruangan. Chika mendudukkan dirinya di sofa yang berada di ruangannya.

Dia menghela nafas panjangnya, menatap langit-langit kantor.

"Salah daftar kerja gw kayaknya"gumam Chika.

***

"Kenapa ga di makan?"tanya Aran, ia menatap ke arah Chika yang hanya mengaduk-aduk makanannya saja.

"Ah i-iya"ucap Chika, ia mulai memakan makanannya.

Bukan karena tidak mood makan. Tapi karena Aran yang selalu saja mencuri-curi pandang ke arahnya, membuat jantung Chika berdegup kencang.

"Tidak suka dengan makanannya?"tanya Aran.

"Suka-suka, suka kok"ucap Chika tersenyum tipis.

Aran menganggukkan kepalanya, ia melanjutkan makannya.

***

Aran memberhentikan mobilnya di depan rumah Chika. Terlihat di depan rumah ada seorang gadis kecil yang sedang menunggu mereka berdua pulang.

"Kakak ganteng!!"teriak gadis itu, ia memeluk erat tubuh kekar milik Aran.

Aran membalas pelukan gadis itu. Kemudian ia menggendongnya.

"Pak Aran, jangan di gendong, Kity udah berat. Lagian dia bisa jalan sendiri"ucap Chika.

"Tidak apa, tubuh Kity sangat ringan bagi saya"ucap Aran.

"Apa lagi tubuh mu Chika. Jika kau nakal nanti, saya sangat gampang membanting mu ke kasur"batin Aran.

"Kakak ganteng katanya ada hadiah ya buat Kity?"

Aran menganggukkan kepalanya, ia membuka pintu belakang mobilnya, kemudian mengeluarkan kotak besar yang berisikan mainan Barbie.

"Makasih kakak ganteng"ucap Cristy senang.

Chika melotot, jadi bos nya ini meminta dirinya untuk menemaninya membeli mainan hanya untuk adiknya itu.

"Pak..."

Aran mengangkat tangan kanannya."saya membelikan ini untuk calon adik ipar saya"ucap aran. Ia bejalan sambil memegang tangan Cristy.

Chika melongo, menatap bosnya yang masuk ke dalam kamarnya.

"Calon adik ipar"gumamnya, jantungnya berdegup kencang.

"Ya Allah Chika ga kuat, hhuuaaa!!"teriak Chika, ia berlari masuk ke dalam rumahnya.






TBC...

Bos Galak Itu Bocil Ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang