Kenapa Kakak pulang malam?
Apakah Kakak mau mengerjakan tugas?
Mungkin itu juga. Tapi kenapa firasatku kalau Kakak mau kencan dengan perempuan?
Hehehe, sepertinya Kakak mau bertemu Kak Kiki. Aku pun beranjak berdiri dan melakukan apa yang ingin aku lakukan tadi.
---
Aku terbangun dari tidurku di saat menunggu Kakak pulang. "Eumh, Kakak belum pulang juga," gumamku sambil mengedarkan pandanganku.
Aku beranjak pergi menuju taman belakang. Aku menceburkan kakiku ke dalam air untuk sekedar bermain. Rasanya ingin sekali berenang.
Aku pun menceburkan diri ke dalam air. Berenang ke sana dan ke sini dan kembali ke permukaan. Tapi aku tak kembali ke air terjun Hutan Kelam itu.
Kenapa aku tidak sampai ke tempat Cristal ya?
Hm, mungkin karena sudah malam kali ya, atau mungkin Cristal berada di tempat lain.
Baiklah, aku akan berenang saja lagi sambil menunggu Kakakku pulang. Sepertinya Kakak masih lama pulangnya.
Aku melanjutkan renangku. Rasanya lebih menyenangkan berenang dengan ekor duyung ini. Entahlah, seakan aku ini putri duyung yang sedang asyik mengitari laut. Padahal aku hanya mengitari kolam renang.
Tak lama, aku mendengar suara ketukan pintu dari luar. Sepertinya Kakakku sudah berada di depan pintu rumah.
"ADEK, KAKAK PULANG!" teriak Kakaku sambil mengetuk pintu dengan keras. Ya, mungkin aku terlalu lama di sini dan membuat Kakakku lama menunggu di luar.
Pasti Kakakku sudah menggerutu kesal. Aku pun berenang ke tepi kolam dan mengeringkan ekorku. Aku memegang ekorku dan mengucapkan satu mantra yang telah Cristal beritahukan padaku saat itu.
"Hai ekor, bersatulah dengan sihirku"
"Takluklah di bawah kuasa sihir duyung"
"Aku perintahkan, berubahlah menjadi kaki manusia"
Dengan sekejap, ekorku berubah menjadi kakiku lagi. Aku merasa badanku dingin dan gigiku gemertak menggigil, tapi aku menghiraukannya.
Mungkin akan sembuh jika aku berganti baju nanti, tapi setelah membukakan pintu untuk Kakakku yang baru saja pulang.
Aku segera berlari secepat yang aku bisa menuju pintu dan membukakan pintu. "Eh, dek, kok bajunya basah?" tanya Kakakku. Aku hanya terkekeh sambil menggaruk kepala belakangku dengan gugup.
"Ah, tadi adek habis berenang," jawabku sambil tertawa kecil. Kakakku hanya menggelengkan kepala.
"Malam-malam malah berenang bukannya nonton televisi atau makan malam gitu," ucapnya sambil membalikkan badanku lalu memelukku dari belakang.
"Ish, lepas Kak. Sesak," ucapku sambil bergerak agar Kakak melepas pelukannya.
"Diam, suruh siapa berenang malam-malam," ucapnya sambil terus memelukku sampai menuju kamar.
"Ganti baju dulu gih, nanti turun ke bawah ya. Kakak siapin sup hangat biar gak sakit," ucap Kakakku lalu melepas pelukan. Aku mengangguk pelan dan segera masuk ke kamar untuk mengganti bajuku yang basah.
---
"Nih, makan supnya. Biar gak sakit," ucap Kakakku sambil menyiapkan sup di meja dekat sofa.
"Iya Kak," ucapku lalu memakan supnya. Kakakku pergi berlalu sebentar dan kembali dengan membawa selimut. Memakaikanku selimut dari belakang tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM MERMAID [END]
FantasyApa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar Putri Duyung? Sebagian pasti mengira kalau putri duyung itu hanyalah sebuah mitos belaka atau misteri yang masih belum terpecahkan, karena manusia baru mencapai beberapa persen dalam menjelajahi lautan...