"Ayo kita pergi Eddelwiss", ajaknya.
Aku mengangguk semangat. "Ayo"
Venus mengajakku ke suatu tempat. Tak lain tempat itu adalah kolam renang. Aku dan Venus saling bertatapan lalu mengangguk bersamaan. Tangan kami berpegangan dan kami mulai menceburkan diri.
Aku harap Cristal masih baik-baik saja di sana.
---
Cahaya matahari masuk menyinari ke dalam kolam air terjun. Cahayanya membentuk seperti sebilah pedang yang menusuk ke dalam air. Pedang cahaya itu sedikit menyilaukan mataku.
Aku dan Venus langsung berenang menuju permukaan. Setelah sampai, aku lihat Cristal tengah duduk bersantai di kursinya. Dia tak sengaja menangkap tatapan mataku. Dia melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Aku pun membalasnya dengan melakukan hal yang sama. Cristal beranjak berdiri lalu berjalan menghampiri kami berdua. Setelah dia sampai, dia duduk di antara kami berdua. Dia tersenyum senang sambil melirikku dan Venus.
"Ada apa kalian ke mari? Tumben sekali kalian datang mengunjungiku pagi-pagi seperti ini", tanya Cristal.
Aku melirik Cristal lalu menatapnya. "Kamu tidak apa-apa Cristal?", tanyaku.
Pupil matanya membulat lalu dia terkekeh. "Aku tidak apa-apa kok", jawabnya sambil tersenyum. Seperti biasa, senyumannya membuatku merasa lebih baik.
"Syukurlah kalau kamu tidak apa-apa", ucapku.
Cristal tertawa kecil. "Kamu ini kenapa sih? Tidak biasanya kamu sekhawatir ini", tanyanya.
Aku menghela nafasku perlahan. "Aku takut. Aku takut jika kamu yang diculik oleh penyihir itu", jawabku.
Tanganku menggenggam tangannya. Tangannya yang lain menggenggam tanganku. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja", ucapnya.
"Eddelwiss", panggil Venus.
Aku segera melirik Venus yang berada di sisi Cristal. Dia menganggukkan kepalanya perlahan. Mengisyaratkan aku untuk berpamitan pada Cristal. Karena setelah aku datang menemui Cristal, aku akan menemui Ratu untuk membicarakan sesuatu.
"Cristal, aku pergi dulu ya. Aku harus bertemu Ratu hari ini bersama Venus", ucapku.
Cristal mengangguk lalu tersenyum. "Datangi aku lagi setelah bertemu Ratu ya, aku akan menghiburmu nanti", ucapnya. Aku mengangguk mengiyakan keinginannya.
Aku pun mengangkat ekorku dari dalam kolam dan segera mengubahnya menjadi kaki manusia. Aku beranjak berdiri dan Venus pun beranjak berdiri juga setelah mengubah ekornya.
"Datanglah lagi, aku akan menunggu kalian di sini", ucap Cristal sambil melambaikan tangannya.
Aku tersenyum kecil lalu berbalik badan. Melangkah menuju sungai penghubung laut bersama Venus dan Red, si ikan mungil.
---
"Eddelwiss", panggil Venus. Aku berdehem sambil meliriknya.
"Kenapa kamu membawa ikan kecil itu?", tanya Venus sambil menunjuk toples berisikan si Red.
Aku melirik Red sejenak. "Ikan ini aku bawa karena aku ingin mengembalikkannya kembali ke tempat asalnya", jawabku sambil membuka toplesnya dan melepaskan si Red.
"Beberapa hari lalu, aku ke mari dan bertemu dengan ikan ini. Dia terjebak di jala nelayan dan aku membawanya pulang untuk diobati oleh Cristal. Sekarang dia sudah sembuh, dia pantas untuk kembali pulang ke tempat asalnya"
"Sampai jumpa Red", aku melambaikan tanganku di saat Red mulai berenang meliuk menjauh dariku. Red menoleh ke arahku dan dia gerakkan siripnya seperti membalas lambaian tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM MERMAID [END]
FantasyApa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar Putri Duyung? Sebagian pasti mengira kalau putri duyung itu hanyalah sebuah mitos belaka atau misteri yang masih belum terpecahkan, karena manusia baru mencapai beberapa persen dalam menjelajahi lautan...