Mermaid.37

122 14 0
                                    

Sang Ratu membalas penghormatan dari Hydra tersebut. "Tolong bantu pasukanku untuk melawan pasukan bayangan. Aku dan Kraken akan mengurus pemimpinnya", ucap sang Ratu. Hydra menggeram lalu mengangguk.

Sang Ratu menghampiri Kraken yang sudah sedari tadi menahan serangan penyihir dan kedua anaknya. "Aku akan membantumu Kraken", ucap sang Ratu. Kraken menganggukkan kepalanya lalu menghampiri si penyihir untuk membalas dendam.

Penyihir itu langsung berenang menghindar dari serangan tentakel raksasa Kraken. Kedua anaknya pun melemparkan beberapa serangan sihir ke arah Kraken tersebut. Tapi, itu tidak mempan.

Sang Ratu segera melayangkan serangan sihirnya saat mereka lengah karena fokus mereka terhadap Kraken. Tubuh Kraken yang besar memungkinkan sang Ratu bisa bersembunyi di baliknya.

"Kacaukan perhatiannya, aku akan menyerangnya ketika mereka lengah", ucap sang Ratu. Kraken tersebut menggeram pertanda mengerti dengan perintah sang Ratu. Kraken itu langsung mengulurkan tentakel-tentakelnya yang besar dan juga banyak. Si penyihir dan keturunannya pun terus menerus menghindar agar tidak terkena serangan tentakel itu.

Sedangkan di medan pertempuran, Hydra dan pasukan duyung kembali berperang dengan pasukan bayangan. Eddelwiss menyerang pasukan bayangan yang semakin menggila. Venus menahan serangan musuh lalu membiarkan Hydra membantunya. Hydra menghampiri musuh yang dihadapi Venus lalu melahapnya.

"Whoa, dia melahapnya!", ucap Venus.

Arius dan teman-temannya terus menahan dan melawan serangan pasukan bayangan sekaligus mengecohkan perhatiannya agar Hydra bisa melahap mereka satu per satu.

Arius terus menyerang lawannya dan lawannya hanya bisa bergerak mundur sambil menangkis serangan Arius. Tanpa dia sadari, dia masuk dalam jebakan. Dia masuk ke dalam mulut besar Hydra. Hydra langsung melahapnya lalu menggeram.

Vio berenang secepat mungkin sambil menghindar dari serangan musuh. Lawannya tak henti mengejarnya dengan tangannya yang mengacungkan pedangnya. Vio berenang memutari tubuh Hydra yang besar lalu berenang pergi meninggalkan Hydra.

Lawannya pun memutari tubuh Hydra tersebut. Dia pun langsung berenang meninggalkan Hydra raksasa untuk mengejar Vio kembali, tapi sepertinya terlambat. Dia terlalu terkecoh dengan Vio dan akhirnya dia terjun bebas di dalam kerongkongan hydra.

Vio tertawa senang lalu menjahili pasukan lawannya lagi agar Hydra bisa melahapnya tanpa mereka sadari. Tentunya Vio akan mengecoh mereka dengan berbagai macam cara agar mereka tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi tentu saja, mereka akan berakhir di dalam mulut Hydra raksasa itu.

Eden dan Moon menyerang dan menahan serangan lawan. Moon melayangkan serangan sihir ke arah lawannya. Tentu, lawannya begitu mudah menangkis serangannya. Tapi, Moon juga bisa menghindar dari sihir yang ditangkis oleh lawannya.

Kini, pedang yang kotor karena pasir menusuk ke dalam dada kiri lawan. Di belakangnya ada Eden yang memegang pegangan pedang yang menusuk di dada lawannya. Eden segera menarik pedangnya lalu memenggal kepala lawan dengan sekali tebas. Kepala itu jatuh tak jauh dari tubuh lawannya.

Hydra menggeram sangat keras. Pertanda dirinya tengah dilanda api amarah yang besar. Para prajurit bayangan merinding ketakutan. Tapi, para prajurit duyung tidak. Mereka terus mengecoh perhatian lawan agar prajurit bayangan bisa mati di tangan mereka, atau mungkin di dalam perut Hydra yang lapar akan jasad berhati gelap.

Hydra melahap setiap jasad musuh yang terkapar di atas pasir. Sembilan kepalanya melakukan tugasnya masing-masing. Tiga kepala bagian kirinya membantu sang Ratu untuk melawan penyihir itu. Mereka berdua menghembuskan nafas dengan kuat, membuat arus laut yang dapat mengecohkan fokus lawan.

I AM MERMAID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang