Mermaid.20

151 17 0
                                    

---
Flashback On

Dulu, Ayahku adalah manusia biasa dan Ibuku adalah putri duyung asli. Mereka bertemu di bawah laut. Saat itu, Ayahku dikejar-kejar oleh penjahat yang dikirimkan oleh seseorang yang membencinya.

Ayahku pun berlari sampai ke atas tebing dan mereka pun gigih untuk terus menangkap Ayahku. Tapi, Ayahku malah tercebur ke dasar laut dan akhirnya Ibuku menolong Ayahku.

Ibuku saat itu tengah berenang menyusuri terumbu karang. Dia selalu memeriksa sekitar wilayah kekuasaannya. Karena tak jarang banyak jala nelayan yang bisa saja melukai ikan ataupun duyung.

Ibuku terkejut ketika melihat Ayah yang tiba-tiba tercebur di hadapannya. Dia langsung membawanya ke tepian, mencoba menyadarkannya. Setelah Ayah sadar, Ayah hampir saja berteriak karena dia terkejut melihat Ibu.

Tapi, Ibu mencegahnya. Agar manusia-manusia yang tengah berada di sana tidak terganggu dengan teriakan Ayah. Karena saat itu terjadi pada malam hari, tentu Ibu tidak mau para warga di sekitar pantai keluar dan menghampiri suara teriakan Ayah.

Semenjak itu, Ayahku merasakan cinta pandangan pertama pada seorang ratu duyung. Ya, itu Ibuku. Akhirnya, Ayahku menikah dengan Ibu.

Dan aku pun menjadi keturunan duyung. Ayahku mewarisiku agar aku bisa tinggal di daratan dan Ibuku mewarisi ekor duyung agar aku bisa datang ke sana untuk mengunjunginya.

---
Flashback Off

"Eh, Ayah dan Ibumu tidak tinggal satu rumah?", tanyaku bingung.

"Ya, mereka tinggal bersama hanya sampai mereka memiliki anak, barulah mereka berpisah rumah. Ibuku kembali ke laut dan Ayah tetap di sini bersamaku", jawabnya.

Aku mengangguk paham. "Oh, apa jangan-jangan karena kejadian Ayahmu itu, semua orang yang memiliki masalah dalam hidupnya Ratu jadikan duyung?", tanyaku lagi.

"Sepertinya begitu", jawabnya singkat.

Suasana pun mulai hening kembali. Hanya kicau-kicauan burung bersenandung yang kudengar saat ini.

"Udah sore nih, ayo pulang", ajaknya. Venus pun langsung beranjak dari bangku taman yang telah dia duduki selama setengah jam lebih. Aku pun mengangguk. Aku beranjak dari bangku taman ini dan segera melangkah pulang bersama Venus.

Di perjalanan pulang, aku teringat jas almamaternya yang tak aku kembalikan. "Eh Venus, tunggu sebentar", ucapku sambil menahan tangan Venus.

Venus berhenti melangkah, aku mengambil jas almamaternya yang ada di dalam tasku. "Nih, makasih jas almamaternya ya, maaf aku telat kembaliinnya", ucapku sambil mengulurkan jas almamater miliknya.

Venus mengambilnya dari tanganku, "Sama-sama, gak apa-apa kok telat juga, asal kamu ingat buat kembaliin ini ke aku", aku tersenyum lalu melanjutkan perjalanan pulang.

---

Aku membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah. "Adek pulang", ucapku sambil menaruh sepatuku di rak khusus sepatu. Aku lekas menutup pintu rumah lalu mencari keberadaan Kakak.

"Udah sore gini baru pulang, adek dari mana?", tanya Kak Aril.

"Hehe, tadi abis dari taman", jawabku.

Kak Aril tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Kalau mau pulang sesore ini kabarin Kak Aril ya, biar Kak Aril gak khawatir", ucapnya lalu mengelus rambutku. Aku mengangguk mengiyakannya.

"Yaudah kalau gitu, kamu sekarang mandi nanti kita makan ya. Kakak udah masak tuh", aku mengangguk lalu berpose hormat. Setelahnya, aku pun segera menuju kamar untuk bersiap-siap mandi.

I AM MERMAID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang