Mermaid.16

196 20 2
                                    

-Jack POV-

Aku berjalan menuju sekolah sendirian. Ya, tanpa Eddelwiss. Entah kenapa rasanya berbeda. Padahal aku jarang berangkat dan pulang bersamanya. Aku sampai tak sadar bahwa aku sudah sampai lorong menuju kelas.

"Hei Jack. Lo kenapa?", tanya Venus sambil menepuk bahuku.

Aku meliriknya. "Gak kok,gak kenapa-napa", jawabku sambil tersenyum.

"Ah masa sih? Cerita aja ke gue Jack", ucapnya.

Aku menghela nafas pelan. "Eddelwiss lagi sakit, Venus"

Dia terkejut. "Sakit apa? Kok sampai bikin lo kepikiran", tanyanya lagi.

"Dehidrasi berat", jawabku. Aku tersenyum lalu melanjutkan langkahku. Venus hanya bisa terdiam melihatku. Venus dan aku berjalan menuju kelas bersama.

---

Aku melipat tanganku lalu menyenderkan kepalaku di atasnya. Berharap kalau di depanku itu Eddelwiss yang tengah duduk dan mengobrol bersamaku.

Padahal aku jarang mengajaknya ngobrol atau melakukan sesuatu bersama. Tapi entah kenapa kini aku rasanya seperti kosong.

"Ah! Kenapa waktu kok berasa lambat banget?!", aku mengacak-acak rambutku sambil berteriak. Untung saja aku di kelas sendirian. Jadi tidak ada yang mendengarku.

"Jack", seseorang memanggil namaku.

"Ya", aku pun menatap orang itu.

Ternyata itu Venus. "Kenapa Venus?", tanyaku.

"Kita ke lapangan basket yuk, latihan", jawabnya.

Aku mengangguk dan segera berdiri dari kursi. Aku dan Venus langsung keluar dari kelas lalu bergegas menuju lapangan.

---

-Eddelwiss POV-

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang tepat. Aku berbaring di atas kasur. Menatapi setiap sudut ruanganku. Mendengar kesunyian yang berada di sekitarku.

Aku menutup mataku lalu membukanya lagi. Aku menghela nafas pelan. Jika saja malam datang begitu cepat. Karena aku akui, waktu berjalan lambat sekali.

Tiba-tiba, ada cahaya muncul di sisiku. Cahaya itu mulai menggumpal semakin banyak dan berubah membentuk perawakan Cristal. "Halo Wissa", sapanya. Tangannya melambai dan bibirnya tersenyum.

Aku nampak senang melihatnya. "Cristal, kamu sudah sehat?", tanyaku bersemangat.

Dia mengangguk sambil tertawa kecil. "Tentu, kalau bukan karena selimutmu itu, aku tidak akan sembuh sepertinya", jawabnya.

"Kamu kenapa ada di sini? Bukannya kamu harusnya ada di sekolah ya?", tanyanya balik.

Aku hanya tersenyum mendengarnya. "Aku sakit, jadi aku harus dirawat di sini", jawabku.

"Apa kamu sakit karena aku?", tanyanya.

Aku sedikit terkejut, aku terkekeh mendengarnya. "Kenapa kamu bilang kayak gitu?", tanyaku balik sambil menatapnya. Dia duduk di kursi di sampingku.

"Karena pas Cristal udah sembuh, sekarang Wissa yang sakit", jawabnya. Dia menundukkan kepalanya, wajahnya nampak murung. Kedua tangannya menyatu tergenggam. Aku tak pernah melihatnya seperti ini.

"Aku cuma kurang minum aja, jadi harus dirawat", ucapku. Aku tertawa kecil setelah mengatakan hal itu agar dia tak terlalu merasa bersalah. Karena ini bukan salahnya sama sekali.

"Emang ada ya sakit cuma gara-gara kurang minum?", tanya Cristal penasaran.

Aku mengangguk pelan. "Ada, namanya dehidrasi", jawabku. Dia ber-oh menanggapi, bibirnya membulat seperti huruf O.

I AM MERMAID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang