Mermaid.9

296 25 0
                                    

Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya hari yang kutunggu telah tiba. Hari di mana aku akan pergi ke pantai bersama Kak Aril dan temannya, Kak Kiki. Teman apa pacar?

Teman, tapi dalam halusinasinya pacar.

Yuhuu, aku udah gak sabar buat bikin Kak Aril marah-marah pas di perjalanan. Ya maaf, aku 'kan suka jahil dikit sama Kakak sendiri.

Jahil dikit atau jahil banyak? Hehe.

Aku dan Kak Aril sekarang tengah menunggu Kak Kiki. Ya, rencananya kami berdua bakal dijemput pakai mobil Kak Kiki. Kalau aku sama Kak Aril naik motor mana mungkin.

Bawaannya aja banyak kayak mau mudik, gak deh canda. Karena pantainya lumayan jauh jadi aku sama Kak Aril ikut deh di mobil Kak Kiki sama sopirnya.

Tak lama, sebuah mobil hitam menghampiri kami berdua yang tengah melamun menunggu jemputan. Kaca mobil itu pun terbuka dan kini memperlihatkan wajah Kak Kiki dan pak supir.

"Ayo naik", ucap Kak Kiki sambil tersenyum melihat kami berdua. Kami mengangguk dan Kak Aril segera membuka pintu mobil. Kak Aril pun memasukkan tas kami dulu lalu kami berdua masuk ke dalam mobil dan segera berangkat.

Di perjalanan aku melamun, entah kenapa. Padahal tadi rencananya mau jahilin Kak Aril pas di perjalanan. Eh sekarang aku malah gak semangat buat jahilin si Kakak. Bawaannya pingin ngelamun aja sepanjang perjalanan.

"Hei, tumben ngelamun, biasanya kalau diajak jalan-jalan suka jahilin Kakak", ucap Kak Aril sambil mencubit kuadranku. Aku bergerak sedikit karena terkejut lalu terdiam lagi.

"Gak tau Kak, bawaanya pingin melamun aja lihatin pemandangan. Lumayan, pemandangannya bagus", ucapku sambil tersenyum melihat pemandangan di sepanjang perjalanan. Begitu indah dan cantik.

Kak Aril pun tersenyum. Aku bisa melihatnya dari kaca yang ada di atas, di antara pak supir dan Kak Kiki. Soalnya Kak Aril duduk di tengah.

Akhirnya, Kak Aril pun mengobrol dengan Kak Kiki. Aku hanya diam dengan tenang, menikmati indahnya pemandangan.

Aku pun mengambil ponsel dan earphone. Kumasukkan kabel earphone ke ponselku dan aku segera memakainya.

Aku menyalakan ponselku untuk mencari lagu bagus sesuai moodku hari ini. Karena aku sedang senang, aku pun mendengar lagu-lagu yang menurutku menambah mood senangku.

Aku mendengar lagu-lagu itu sambil tersenyum dan melihat pemandangan di luar sana. Terkadang, aku suka berhalusinasi jika mendengar lagu. Entah itu memang spontan atau aku yang sering halu.

Tak lama, aku malah mengantuk terbawa lagu dan halusinasi. Akhirnya aku mulai tertidur sambil mendengar musik. Halusinasiku itu kini jadi mimpi. Mimpi yang menyenangkan.

---

Aku sudah bangun dari tidur. Aku mengecek ponselku, jam 1 siang. Kulihat ke kanan dan kiri, semuanya sudah tidak ada di dalam mobil. Eum, ke mana mereka semua?

Kok aku ditinggal sendiri di sini?

Aku pun menaruh ponsel dan earphoneku di jok mobil dan segera membuka pintu mobil untuk keluar. Aku pun turun dari mobil dan melihat ke sebelah kanan, terlihat hamparan luas yang sangat indah.

Pasir berwarna nila yang luas, air laut yang terbentang selaras dengan langit biru di atasnya, dan gelombang laut yang terus menggulung menabrak tebing di sekitarnya.

Cuaca yang cukup panas, tapi itu tidak membuatku badmood karena cahaya matahari begitu terik siang ini. Itu malah membuatku semakin senang.

Langit biru yang sangat memanjakan mataku dan gumpalan awan yang menggantung menghiasi langit biru yang cerah.

I AM MERMAID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang