Mermaid.10

266 27 0
                                    

Kini, aku berenang ke sana ke mari dengan riangnya. Ikan-ikan pun terlihat suka ketika aku meliukkan ekorku ke sana dan ke mari. Berenang dengan senang ditemani dengan ikan-ikan kecil cantik ini.

Tiba-tiba, aku melihat sebuah flashback mimpiku lagi. Aku lihat bayangan itu tertarik ke dasar laut perlahan demi perlahan. Tangannya diulurkan ke atas permukaan.

Tapi tak lama dia menurunkannya lagi dan akhirnya bayangan itu lenyap. Itukah yang terjadi sebenarnya dalam mimpiku?

Aku pun tak menghiraukan lagi pikiranku itu. Aku pun melanjutkan berenang, menyusuri terumbu karang yang cantik. Kini aku sedikit terkejut ketika aku melewati terumbu karang, aku melihat ikan yang terjebak di jala nelayan.

Aku segera menghampiri ikan kecil berwarna merah itu. Tapi sebelum aku sampai di tempat ikan itu terperangkap, aku mendengar suara rintihan meminta tolong. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mencari sumber suara itu dari mana.

"Siapa itu?", tanyaku sambil terus menoleh ke kanan dan ke kiri.

"A-aku di sini, a-aku tersangkut di jala nelayan ini", jawabnya. Aku pun melirik ke arah ikan kecil yang ingin aku tolong tadi.

Aku berenang menghampirinya dan bertanya kepadanya. "Kamu yang merintih tadi wahai ikan kecil yang terperangkap?", tanyaku sambil melihat ikan kecil yang tengah berusaha melepaskan dirinya dari jala nelayan.

"Iya, tolong aku. Badanku tersangkut. Aku tak bisa berenang membebaskan diri", kata ikan kecil itu sambil meliuk-liukkan badannya.

"Baiklah, aku akan menolongmu", ucapku. Aku pun mencoba menarik perlahan jala nelayan yang merangkul di seluruh tubuhnya. Dan akhirnya, setelah beberapa lama jala nelayan itu terlepas dari badan mungilnya.

"Terima kasih, putri duyung telah menolongku. Aku tak akan melupakan pertolonganmu", ucap sang ikan berterima kasih. Aku mengangguk senang, akhirnya ikan kecil ini bisa bebas dari jala nelayan itu.

Secara tiba-tiba aku tersadar kalau aku sedari tadi berbicara dengan ikan. "Ah! Kamu bisa bicara?!", ucapku terkejut sambil menunjuk ke arah ikan itu.

"Hm? Kamu baru menyadarinya? Padahal sedari tadi kita berbicara, putri duyung", tanya si ikan.

"Iya, sepertinya akhir-akhir ini aku sedikit kebingungan", jawabku sambil terkekeh.

Setelah itu aku melihat sepercik darah melayang ke permukaan air. Dan aku lihat ekor dan sirip ikan itu terluka.

"Apa kamu baik-baik saja?", tanyaku sambil berusaha melihat lukanya. Ikan itu terdiam di saat aku memegang luka yang ada di ekor dan siripnya. Terlihat cukup parah.

Ikan itu mencoba meliukkan ekornya lagi. Tapi, liukkan ekornya sekarang tak selincah sebelum dia terluka. Badannya terkulai lemah. Aku pun membiarkan ikan itu berbaring di kedua telapak tanganku. "Ugh, sakit sekali", ringisnya.

Aku meliukkan ekorku lalu terduduk di atas pasir dasar laut. Aku ingin sekali menolongnya. Menyembuhkan lukanya agar kembali bebas menelusuri laut tempat tinggalnya ini.

Tapi, apa daya, aku belum sehebat Cristal yang tau segalanya tentang sihir dan mantra yang lainnya. Bahkan, yang aku hanya hafal mantra untuk mengubah ekorku menjadi kakiku lagi dan mantra untuk melayangkan air.

Aku berpikir sejenak bagaimana caranya aku menyembuhkan ikan kecil ini. Ah iya! Cristal. Mungkin aku bisa membawa ikan ini kepada Cristal. Pasti Cristal bisa menyembuhkannya.

"Oh ikan, andai aku bisa menyembuhkanmu. Tapi, aku belum bisa menyembuhkanmu", sesalku sambil menatap ikan itu dengan sendu. Ikan itu memasang wajah terkejut. Entah sejak kapan aku tahu mimik ikan yang terkejut ini.

I AM MERMAID [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang