Annyeong 👋
Sedikit tidak semangat karena cerita ini masih sepi, tapi gpp. Miawww yakin pembaca cerita Debora akan banyak nanti.
Buat yang baca Debora ayo dong di komen dan di Vote biar Miawww semangat nulisnya.
Happy reading
•••
Mobil Mini JCW hitam yang baru saja berhenti di depan pagar sekolah langsung menarik beberapa pasang mata. Bukan hanya kagum dengan mobil mewah itu, tapi juga penasaran siapa orang yang ada di dalam mobil yang baru pertama kali mereka lihat tersebut.
Debora menyeringai ketika melihat sekolah yang sudah ramai di tambah lagi beberapa pasang mata menatap. Dia melirik Deril yang duduk di sebelahnya, sudah bersiap akan keluar dari mobil. Namun saat Deril hendak mengambil tas di kursi penumpang, Debora langsung menancap gas hingga membuat punggung Deril membentur pintu mobil karena Debora yang memutar mobil masuk ke sekolah seraya menekan klakson beberapa kali tidak sabaran agar semua yang menghalangi jalannya segera menyingkir.
"Kak, stop!" Mata Deril membulat dengan pupil yang melebar sempurna, kaget dengan kegilaan kakaknya itu. "DEBORA SIALAN STOP!"
Debora akhirnya menghentikan mobilnya tepat di tengah lapangan basket bersamaan ketika Deril, adik tirinya itu mengumpat.
"LO GILA KAK?!"
"Lo lupa kalau kakak lo ini emang udah gila?" tanya Debora balik, membuat Deril tidak bisa berkata-kata di buatnya.
Deril sangat tau jika kakaknya itu gila, tapi dia baru tau jika perempuan berambut butterfly haircut itu mampu dan berani akan mencabut nyawanya dalam sekejap.
(Model rambut butterfly haircut)
Deril melihat kearah luar jendela, semua murid menatap kearah mobil Debora dengan wajah kaget dan heran. Deril lantas melempar tatapan marah pada Debora yang malah tersenyum seolah tidak ada yang terjadi.
"So, kalau lo gak mau gue ngelakuin hal gila kaya gini lagi, stop ngadu ke Papi dan nyuruh gue pulang."
Debora balas menatap Deril, adiknya atau lebih tepatnya adalah adik tirinya adalah anak dari istri kedua papinya setelah mami Debora meninggal dunia beberapa tahun lalu. Debora tidak terlalu dekat dengan adiknya itu karena sejak SMA Debora sudah tinggal sendiri di apartemen. Namun, adiknya itu selalu saja mengusik kehidupan Debora yang tenang. Terkadang Deril bahkan datang menginap di apartemennya lalu mengadu pada papi jika dia selalu pulang larut malam dalam keadaan mabuk dan alhasil di paksa untuk pulang.
"Kalau lo mau gue berhenti ngadu, lo harus berhenti jadi gila dulu," balas Deril tidak kalah menakutkan dari Debora lalu dia keluar. Karena jika dia melanjutkan perdebatan dengan Debora yang ada dia akan di permalukan di sekolah nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBORA
Romance"Gue benci kehangatan keluarga, tapi gue pengen punya pasangan untuk berbagi cerita." "Perkenalkan ini calon istri saya" Bagi Debora Johanna, Kelab adalah rumah keduanya setelah apartemen, tempat dia untuk menumpang mandi dan tidur saja. Menurut Deb...