13. MASA LALU BINA?

1.2K 41 21
                                    

Annyeong 👋

Apa kabar semua?

Semoga selalu baik ya, Amin

Yang belum Follow, ayo di Follow dulu

Wajib meninggalkan jejak ya

Jangan jadi Secret Readers!

Happy reading

•••

"Oke meeting kita selesai," ujar Welly mengakhiri selaku owner yang memimpin meeting mereka di Senin pagi hari ini.

"Ini klien penting, jangan sampai ada kesalahan lagi," tegas Welly kembali mengingatkan seraya melirik Debora. "Lo dengarkan Bor?"

Debora berdecak, selalu saja dirinya yang di tegur hanya karena salah satu klien mereka pernah tidak jadi menikah karena pengantin pria yang malah naksir pada Debora. Di tambah persiapan pernikahan saat itu sudah akan selesai.

Padahal itu bukan salah Debora, salahkan pria mata keranjang itu yang dengan berani mengaku ke calon istrinya jika dia tidak bisa melanjutkan pernikahan karena menyukai perempuan dari WO yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka.

Bahkan pria tidak tau malu itu mengaku jika Debora juga menyukainya hanya karena Debora sangat ramah dan sering menghubungi nya. Padahal itu semua bagian dari pekerjaan Debora, tidak mungkin kan Debora bersikap kasar pada kliennya.

"Perasaan gue klien penting semua deh di mata lo," sahut Debora kesal.

"Emang, tapi ini VIP. Klien kita kali ini selebgram, ada kesalahan sedikit aja pasti bakal dia posting," ungkap Welly yang memang sebenarnya sedikit takut menerima klien dari kalangan seleb. Tapi dia harus tetap menerima agar Wo nya bisa lebih di kenal banyak orang lagi dan bisa berkembang.

"Selebgram sih selebgram, tapi harga nawar mulu. Benci banget gue." Kesal Debora pada klien mereka yang sangat menyombongkan gelar selebgram nya.

"Sok ngartis ya gitu lah mbak, padahal juga followers cuman seratus ribuan," tambah Aura. "Mending kalau sejuta dan udah centang biru, ini juga belom malah banyak gaya."

"Masih mending, dari pada lo gak punya Followers tapi update setiap hari. Kayak ada yang lihat aja," ledek Cello pada Aura.

"Diam deh lo Cel, jijik banget gue denger suara lembek lo." Timpal Cici kemudian keluar dari ruangan yang di ikuti oleh Okin setelah pamit pada Welly.

"Dih nyaut aja, gak di ajak juga." Gumam Cello kesal pada Cici yang sering kali mengganggu dia ketika berbicara. "Ayo Ra, temani gue ketemu Vendor. Boleh kan mbak?"

Welly mengangguk membolehkan. Lalu Cello menggandeng lengan aura layaknya perempuan menggandeng teman perempuannya. Namun gandengan tangan itu dengan cepat di tepis oleh Kris yang baru selesai merapikan berkas di atas meja.

"Gak usah pegang-pegang calon pacar gue," kata Kris dengan wajah tidak sukanya.

"Dih apa sih lo! Ogah gue jadi pacar lo," Aura pun segera pergi yang juga di ikuti Cello di belakangnya setelah menertawakan Kris yang kepedean.

"Aneh banget sih lo Kris, cemburu kok sama cowok setengah cewek," sahut Debora yang heran dengan percintaan Kris dan Aura yang tidak jelas arahnya. "Cemburu tuh sama cowok benaran, Okin contohnya."

"Oalah mbak, mau Cello setengah banci pun gue tetap cemburu karena dia tetap punya burung."

Mendengar perkataan tidak sopan dari Kris Debora dan Welly hanya menggelengkan kepala. Karyawan Welly memang tidak ada yang benar otaknya.

"Lo kenapa Bor?" tanya Welly pada Debora yang tampak lesu tak bersemangat, tidak seperti biasanya. Selalu ceria dan cerewet dan selalu mengeluarkan banyak ide dan pendapat, tapi tadi hanya diam mendengarkan.

DEBORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang