16. TENGAH MALAM

897 42 16
                                    

Annyeong 👋

Sebelum baca jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak ya

Jangan lupa Vote and komen nya juga

Happy reading 🥰

•••

Mata Bina menjelajahi seluruh area kelab yang padat akan manusia yang sedang berjoget riang di atas dance floor yang di iringi dengan musik serta lampu kelap-kelip hingga membuat Bina jadi susah menemukan seseorang yang dia cari karena pencahayaan kelab yang kurang.

Dengan mata tajamnya Bina berusaha melewati kerumunan orang-orang dan para perempuan yang sesekali mengajak dia untuk berjoget bersama seraya menggoda, tapi dengan sopan Bina tolak ajakan tersebut.

Bina sudah berdiri di tengah-tengah dance floor di mana biasanya Debora akan selalu memilih tempat paling tengah untuk menari agar menjadi pusat, tapi Bina tidak menemukan istrinya itu di sana.

Bina semakin menajamkan matanya, malam yang semakin larut membuat suasana kelab semakin ramai dikunjungi. Merasa hampir sudah tidak ada ruang untuknya bergerak Bina pun buru-buru menyingkir dari lantai dance floor dan menuju meja bar.

Dan di situlah Bina akhirnya melihat keberadaan Debora tidak jauh, tampak Debora sangat mabuk karena berjalan sempoyongan dengan di bantu oleh seorang pria yang tidak Bina kenal bahkan pria itu dengan berani meraba-raba seluruh tubuh Debora agresif.

Emosi yang sejak tadi Bina tahan pun akhirnya pun meledak, dengan rahang mengeras dan langkah lebar dihampirinya pria yang sedang berusaha membawa istrinya ke sebuah ruangan yang jelas Bina tau maksudnya.

BUGGG...

Dengan sekali tendangan Bina berhasil membuat pria itu terjatuh sedang salah satu tangan Bina memegang lengan Debora agar tidak ikut terjatuh dengan pria kurang ajar tersebut.

"Sialan! Kurang ajar lo! lo siapa hah?!" marah pria itu setelah bangkit berdiri.

"Gue suami perempuan yang baru aja lo pegang-pegang sialan!" tekan Bina seraya berusaha memegangi Debora yang sudah tidak sadar agar tidak jatuh. "Sekali lagi gue lihat lo, habis lo di tangan gue!"

Sekali lagi Bina menendang pria yang juga sudah mabuk itu hingga terjatuh kemudian menggendong Debora di pundaknya agar lebih cepat meninggalkan kelab yang menjadi riuh.

Sesampainya di parkiran Bina menurunkan Debora lalu memaksa perempuan itu untuk segera masuk kedalam mobil.

Debora yang baru saja membuka matanya tampak kaget melihat Bina, tapi kemudian masuk yang lalu di ikuti oleh Bina.

Di dalam mobil Bina tidak langsung menjalankan mobil untuk pulang, dia memandang istrinya yang berantakan terlebih dahulu lalu menggeleng saat menyadari jika ternyata baju yang Debora kenakan tadi pagi telah berubah menjadi dress mini yang memperlihatkan setengah paha serta mengekspos bagian dada leher dan punggung Debora.

Bina mengambil air mineral yang tersedia tidak lupa dia buka terlebih dahulu tutupnya setelah itu baru dia berikan pada Debora.

"Minum," suruhannya lalu menghidupkan mesin mobil. "Habiskan," lanjutnya saat Debora akan kembali menutup botol minum tersebut setelah baru meminum seteguk.

Tanpa suara dan bantahan Debora pun menghabiskan Air tersebut. Dia masih belum begitu sadar akan keadaan apa lagi akan kehadiran Bina yang tiba-tiba karena dia masih berada dalam pengaruh alkohol.

Tidak memakan waktu lama, Bina pun akhirnya sampai di rumah. Dengan gerakan pelan dan tanpa suara Bina membuka pintu mobil dan membangunkan Debora yang sudah tertidur pulas. Sebisa mungkin Bina berusaha tidak membuat keributan yang akan membuat keluarga nya yang sudah tertidur lelap akan  terbangun dan mengakibatkan kehebohan lagi.

DEBORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang