Annyeong 👋
Gimana kabarnya? Semoga selalu baik ya, amin🥰
Btw, Miawww lagi pusing banget mikirin ending cerita ini bakal kaya gimana. Alhasil jadi telat update deh. Padahal Miawww mau secepatnya end. Tapi endingnyaaaaa tuhhhhh.... Bikin pusing.
Jangan lupa vote dan komen ya, biar Miawww semangat nulis dan update 🥰
Happy reading
•••
"Ehhh kamu udah selesai mandinya?" tanya Dina pada Debora yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.
"Iya mbak," jawab Debora seadanya.
"Gimana sarapannya tadi enak gak?" tanya Dina lagi. "Itu tadi mbak yang masak loh spesial buat kamu dan dede bayi."
Mata Debora membulat sesaat, dia kaget mendengar kata "DEDE BAYI" yang begitu asing di telinganya. Hingga tanpa sadar tangan Debora mengusap perutnya sendiri, Dina yang melihat itu pun tersenyum lebar.
"Enak mbak, makasih ya," ucap Debora tulus. "Itu makan siangnya mbak juga yang masak?" tanya Debora ketika melihat nampan yang berisikan satu piring nasi, sup sayur serta susu dan air putih. Sedangkan nampan tempat sarapannya tadi sudah di pegang oleh Dina, itu artinya tadi pagi Dina juga yang mengantarkan sarapannya.
Hari ini Debora bangun jam satu siang lewat beberapa menit. Dia sempat bangun sekitar jam delapan pagi karena lapar, dan saat itu dia melihat sudah ada makanan yang di letakkan di atas meja rias. Lalu tanpa pikir panjang Debora menghabiskan makanan tersebut tidak peduli siapa yang membawa ke kamarnya.
Setelah selesai sarapan tadi, sebenarnya Debora ingin langsung bangun kemudian pergi dari Rumah Bina. Namun, karena semalaman dia menangis hingga membuat matanya menjadi bengkak, Debora pun akhirnya memilih untuk melanjutkan tidur agar orang rumah tidak melihat matanya.
Mengingat hal itu membuat dia menggerutu dalam hati. Kesal, marah sekaligus kecewa untuk kesekian kalinya atas perkataan Bina semalam.
"Iya, karena kamu lagi hamil jadi harus makan-makanan yang sehat dan juga bergizi. Jadi mbak yang siapin. Oh iya tadi pagi mbak nggak ngasih susu karena susu ibu hamilnya baru di beliin sama mama."
Dina meletakkan kembali nampan yang dia pegang di atas meja lalu mengambil susu dan menyodorkan susu itu pada Debora. Bukannya langsung menerima susu tersebut Debora malah mengernyit.
"Kamu gak suka susu?" tanya Dina yang kemudian di jawab dengan anggukan kepala pelan. "Bina udah bilang sih tadi sama mbak, cuman kan kamu lagi hamil jadi harus minum susu biar kamu sama Dede bayi nya sehat."
"Tapi mbak, aku benaran gak suka susu. Ntar yang ada aku muntahin." Tolak Debora yang sebenarnya merasa tak enak apa lagi saat mengetahui jika mama Salma lah yang membelikan susu tersebut.
"Selama hamil ini kamu ada mual-mual atau muntah gak?" tanya Dina kemudian.
"Emmm... enggak mbak,"
"Yaudah kalau gitu mbak yakin kamu gak mungkin muntah minum susu ini," Dina kembali menyodorkan. "Demi Dede bayi Bor." Bujuk Dina lagi yang akhirnya dengan terpaksa Debora terima.
"Tenang, susu nya enak kok."
Debora memandang Dina penuh tanya. Dina yang mengerti akan tatapan itu kemudian tertawa.
"Kamu gak percaya? Susu hamil itu emang enak bor, mbak pernah minum kok."
Mendengar itu tanpa sadar mata Debora membulat kaget. Dina yang tidak pernah hamil pernah minum susu ibu hamil?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBORA
Romance"Gue benci kehangatan keluarga, tapi gue pengen punya pasangan untuk berbagi cerita." "Perkenalkan ini calon istri saya" Bagi Debora Johanna, Kelab adalah rumah keduanya setelah apartemen, tempat dia untuk menumpang mandi dan tidur saja. Menurut Deb...