Bonjour

3.3K 315 12
                                    

Air yang tak mengalir akan berbau busuk. Begitu juga fikiran manusia.

...

"Sayang... Bangun dulu, yuk."

Jeno membangunkan Jaemin dan Logan yang masih terlelap. Berhubung Jeno ada di posisi paling pinggir jadinya pramugara terlebih dahulu membangunkannya. Pesawat akan segera melakukan pendaratan sebentar lagi. Jaemin langsung meminum air putih, kebiasaan.

Matanya yang tadinya menutup langsung terbuka lebar saat melihat pemandangan melalui jendela pesawat.

"Paris," gumam Jaemin pelan sambil tersenyum.

Sampai di bandara Charles de Gaulle, Logan selalu menggandeng tangan Jaemin dengan erat sementara Jeno membawa dua koper mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di bandara Charles de Gaulle, Logan selalu menggandeng tangan Jaemin dengan erat sementara Jeno membawa dua koper mereka. Malam ini mereka akan menginap dulu di hotel yang menjadi salah satu tempat favorit Karina karena pemandangannya yang indah. 

"Aku cari taksi dulu," ujar Jeno.

Jaemin menyempatkan mencari minuman sejenak karena dia takut dehidrasi setelah menempuh perjalanan panjang. Walaupun di dalam pesawat dia sudah minum air dengan cukup, tetapi tetap saja dia ingin minum lagi. Jaemin juga mengajarkan Logan untuk selalu memperhatikan pola minumnya agar anak itu terbiasa minum 2 liter air perhari.

Kurang cocok apalagi Jaemin menjadi seorang Papa?

Sepertinya Jaemin memang sangat berbakat menjadi seorang photographer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya Jaemin memang sangat berbakat menjadi seorang photographer. Lihat saja potretannya. Bahkan, dalam foto blur saja masih terlihat sangat baik. Jeno mengelus kepala Jaemin dan menyandarkan kepala kekasihnya di bahunya. Mereka harus menempuh perjalanan sekitar 40 menit menuju hotel yang dituju. 

Begitu sampai di hotel, mereka kembali melanjutkan tidur. Beruntung sekali mereka masih bisa tidur malam ini. Jet lagnya tidak terlalu mengerikan seperti yang Jaemin bayangkan. 

"Wah, selera Rina memang yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, selera Rina memang yang terbaik." 

Pagi hari ketika Jaemin bangun, dia langsung menuju ke arah balkon untuk melihat pemandangan menara Eiffel. Tidak heran jika ini menjadi hotel favorit Karina saat ada acara fashion show di Paris. 

"Kak Naren..."

"Bonjour," sapa Jaemin pada Logan yang baru bangun tidur. Anak itu digendong oleh Ayahnya yang juga terbangun. Jaemin mengecup pipi Logan dan Jeno bergantian. Ketiganya sejenak menikmati pemandangan sampai suara dari pelayan hotel yang mengantar sarapan terdengar.

"Kamu pesen antar ke kamar?"

"Iya, aku lagi males turun ke bawah. Gak apa, kan?" ujar Jaemin.

Jeno malah terkekeh pelan, dia menggoda Jaemin yang sudah mulai bisa berbahasa Perancis dengan baik.

"Ciye yang sudah bisa bahasa Perancis," ujar Jeno. Dia juga menoel pipi gembil Jaemin.

"Apasih, Mas. Gak usah genit deh," ujar Jaemin.

Jeno jadi rindu panggilan itu. Panggilan itu seolah mengantarkan kehangatan tersendiri bagi Jeno yang awalanya bertemu Jaemin sebagai anak magang di perusahaannnya. Lalu, sampai detik ini menjadi salah satu orang terpenting di dalam hidupnya. Seseorang yang akan menemani hidupnya bersama buah hatinya.

"Ayo sarapan dulu," ajak Jaemin setelah Jeno termenung beberapa saat mengingat masa lalunya. 

"Bagaimana rasanya?" tanya Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana rasanya?" tanya Jeno.

Dia hanya khawatir jika Jaemin tidak cocok dengan rasa makanan yang disediakan mengingat kekasihnya itu terbiasa memakan nasi di pagi hari. 

"Masih bisa diterima, tenang saja." 

Jika berada di tempat baru, memang biasanya harus beradaptasi dengan budaya, makanan, suasana, suhu dan kebiasaan. Dulu saat dia tinggal di Amerika, Jaemin harus beradaptasi makanan selama enam bulan. Belum lagi suhu. Bagi orang Indonesia sudah akrab dengan panas, bagaimana dengan salju. Oh, percayalah. Jaemin selalu mendapatkan flu parah setiap memasuki musim dingin. 

Bagusnya untuk si kecil Logan, wawasannya jadi bertambah luas. Terhitung, dia sudah sering berpindah negara, Karina dari Selandia baru, Jeno dari Perancis, belum lagi dari pihak nenek dan kakeknya. Ada berapa bahasa, budaya yang bisa dia serap? 

Jaemin harus merasa bangga karena Jeno bisa membesarkan Logan sampai detik ini.

"Sayang, bagaimana kalau kita di sini selama tiga hari dulu? Ada banyak tempat yang bisa kamu kunjungi. Nanti aku bisa jadi pemandumu, tentu saja tidak gratis." Jeno mengedipkan matanya dan Jaemin faham betul apa maksudnya.

"Ayo jalan-jalan Ayah, Kak Naren harus lihat menara Eiffel."

"Tentu, nak."

Sehabis sarapan, Jaemin memastikan membawa beberapa jenis lensa dan batrai kamera. Untungnya Jeno tidak keberatan harus membawa beberapa perlengkapan pemotretan dasar.

"Sayang, aku tunggu di lobi ya sekalian membeli kopi." 

Jaemin memang perlu kopi di pagi hari, kopi pahit. Jadinya, dia turun ke lobi dan memesan secangkir americano dengan racikannya sendiri. 

Terkadang, tinggal di negara orang membuat beberapa orang merasa bebas dan melankolis di saat bersamaan. Semua hal terasa berbeda termasuk rasa kopi. 

Namun, itulah hidup. Kita tidak bisa selalu sama setiap saat. Kadang, kita harus melangkah untuk kehidupan yang lebih baik. 

"Emak, Aji dan Bapak, tunggu Narendra sukses ya. Biar Naren bisa membuktikan kalau pemuda desa anak dari petani dan yatim piatu ini bisa sukses mendunia."

Hi, mau up tadi malem tapi mati lampu baru jam 9 nyala dan aku udah mager buka laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, mau up tadi malem tapi mati lampu baru jam 9 nyala dan aku udah mager buka laptop... Hayuk di voment biar aku cemungut, nanti aku kasih double up.. 

Hi, bye

At My Worst 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang