ALASKA'S (END)

Extra Part 1 (happiness)

halo sayang-sayangku😚pada kangen ngga nih sama keseruan Alaska, Aleanka, dan keempat anaknya? akhirnyaaa hari inii extra part Alaska's muncul jugaa!! lumayan kan bisa temenin malming kalian nih para jomblo😜

part ini masuk di kategori part terpanjang, karna di part ini ada 5000++ kataa!! percayalah bahwa baca part ini sampe kalian bosen, mungkin?😁👍🏻

part ini juga spesial banget, selain banyaknya kata, disini author juga bakal kasih tau visual Alaska dan Aleanka! Sebenarnya udah diumumin juga sih di instagram author, tapi yg belum follow kayanya kasian deh ya😚makanya ayo follow ig author, Alaska, dan Aleanka! ❤️

@vvennss_
@lenkandrsn
@alaskasctt

cusss follow instagram merekaa yaa syg" kuu😚

Ayo banyakin komennya, siapa tau dengan banyaknya komen kalian bisa bikin author semangat dan nulis extra part kedua😍😍😍

jangan komen doang yang di gass in, votenyaa jugaa dongg cintaaa😎

iyadeh iyaa maap banyak omong, yaudah cussss SELAMAT MEMBACAAA CINTAAA!❤️

❤️🚀❤️🚀❤️🚀❤️🚀

"Sekarang waktunya sarapan, mami boleh, ngga, yaa ambil ipad nya satu-satu?"

"Boleh, mami. Ini!"

Aleanka tersenyum lalu mengambil satu persatu ipad milik keempat anaknya karna mereka sekarang sudah waktunya untuk sarapan.

"Terimakasih, sayang."

"Good morning semua. Wididiw, udah pada cakep-cakep mau kemana ini?" Alaska turun dari tangga menuju meja makan sembari merapikan kemejanya kembali.

"Kata mami, kita mau les, papi!"

"Les apa?"

"Lenang!"

"Renang, sayang. Kemarin udah bisa kan baca R? Kok sekarang kembali ngga bisa?" Sahut Aleanka. Tangannya sibuk menaruh beberapa makanan diatas meja.

Alsya tampak terkekeh. "Maaf, mami. Alsya males ngucapinnya, lagian kenapa susah banget, sih?!"

"Dasar anak dugong, malesan!" Dumel Aleanka dengan berbisik pastinya.

Saat ini, Alshaka sudah berusia 5 tahun, sedangkan triplets, mereka menginjak umur 4 tahun. Dan Aleanka sudah memasukkan anaknya ke les renang, piano, ballet untuk Alsya dan Alea, serta basket untuk Alshaka dan Alnakka. Sengaja Aleanka mengajarkan mereka sejak dini, agar ia tahu kemampuan anak anaknya dari sekarang.

"Kenapa ngga manggil guru dateng kerumah terus renang dirumah? Kan kolam nganggur juga."

"Kasihan mereka kalau cuman tahu dunia rumah. Toh, ngga setiap hari juga mereka les renang diluar. Aku juga minta gurunya buat dateng kesini di minggu kedua sama ketiga. Jadi gantian, deh," balas Aleanka lalu duduk di kursi meja makan.