20. Drama infus

69.7K 5.8K 487
                                    

vote nya yuk bisa yuk, 100+ vote bakal double up nih🥰🤬😍🚀🚀❤️‍🔥❤️🕊🙄🤣🙄😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote nya yuk bisa yuk, 100+ vote bakal double up nih🥰🤬😍🚀🚀❤️‍🔥❤️🕊🙄🤣🙄😍

HAPPY READING🚀

"Lennn--kaa," gumam Alaska yang belum sepenuhnya sadar.

Saat pingsan di apart tadi, Alaska langsung dibawa kerumah sakit terdekat. Sudah 10 menit lamanya Alaska hanya bergumam memanggil nama Aleanka, matanya belum sepenuhnya terbuka. Bahkan saat ini Alaska persis seperti orang ngelindur. Aleanka sendiri sekarang sedang mengobrol dengan dokter yang menangani suaminya tadi.

"Iya, Lenka nya lagi ngobrol sama dokter sebentar yaa. Ada bunda disini," ujar Mira sembari mengelus rambut anak laki lakinya.

"Len-ka," gumam Alaska lagi dan lagi mencari Aleanka.

"Hiks, bundaaa. Abang mau Lenkaa," lirih Alaska, kini air matanya sudah turun dibarengi dengan isakan kecil.

"Iya nak, bunda tahu. Sabar yaa, Lenka kan cuman ngobrol sama dokter diruangan sebelah," Mira terus terusan memberikan penjelasan, agar Alaska bisa tenang. Tetapi sepertinya tidak bisa, karna anak laki laki nya ini super duper keras kepala.

"Len--hiks, kaaa," (lenka)

Papi Delvin yang tadi mengantar Alaska ke rumah sakit, sekarang harus kembali ke kantor karena ada meeting dadakan. Tetapi ia sudah mengabari Naura, dan wanita itu akan kesini setelah Azka selesai dititipkan ke tantenya. Karna tidak mungkin kan jika Azka ikut ke rumah sakit?

"Lenkaa hiks, jangan tinggalin hiks, akuuu..." ujar Alaska dengan masih sesenggukan.

"Engga ada yang ninggalin abang, sayang. Lenka kan lagi ngobrol sama dokter di ruang sebelah, sabar ya nak. Sebentar lagi Lenka juga balik kokk," ujar Mira dengan lembut. Dirinya sedari tadi tidak bisa berhenti khawatir dengan kondisi anaknya. Setelah 5 tahun, anak laki laki nya bisa tumbang juga. Terakhir Alaska sakit memang waktu laki laki itu berumur 14 tahun, dan itu hanya masuk angin biasa.

"Tapi lama bunda hiks. Pasti Lenka pergi, udah hiks gamau ngurus hiks aku lagii,"

"Heyy, siapa sayang yang bilang begitu? kan udah bunda bilangin kalo Aleanka engga pergi, nak. Dia ada di ruang sebelah,"

"Ga percaya hiks, pasti dia udah capek hiks ngurus aku yang hiks kayak bayi,"

"Engga ada yang bilang capek, sayang. Aleanka sayang banget sama abang, buktinya tadi dia panik loh, dia juga khawatir banget sama abang. Makanya abang harus semangat sembuh yaa, biar Aleanka ga panik lagi. Emang mau kalo Aleanka banyak fikiran?"

"Enggaaaa hiks, tapi aku hiks udah kangen hiks sama Lenka,"

Ceklek

"Len--hiks-- kaa," panggil Alaska yang masih sesenggukan dengan merentangkan tangannya kecil kearah Aleanka yang baru saja masuk, iya kecil karna tubuhnya yang masih lemas.

ALASKA'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang