Korban Sebenarnya

52.6K 3K 260
                                    


Sepasang merpati putih terbang saling mengejar mengelilingi bangunan istana yang megah kemudian masuk kesebuah kamar melewati celah jendela. Sepasang merpati itu kemudian hinggap diatas kepala ranjang tempat sepasang suami istri sedang tidur berpelukan. Tubuh polos keduanya tertutup oleh selimut tebal.

Merpati betina mengepakan sayap hingga sehelai bulu terlepas jatuh. Berputar mengikuti arah angin beranjak sampai akhirnya jatuh mendarat dipipi Hera. Perempuan itu melengguh merasa terusik dengan bulu sang merpati.

Pemandangan yang pertama kali Hera lihat ketika membuka mata adalah saraut wajah tampan yang sangat mempesona. Tidak bisa Hera sangkal bahwa Lukas memang memiliki kesempurnaan seorang laki-laki. Rahangnya tegas berhias bulu-bulu janggut yang sukses membuat Hera bergidik ngeri ketika Lukas menggesekan wajah dilehernya.

Tangan Hera terulur mengelus sepasang alis Lukas yang terukir tegas. Pria ini memiliki bulu mata panjang yang akan tampak begitu mempesona ketika ia membuka mata, menunjukan sepasang mata berwarna biru gelap yang dingin dan menghanyutkan.

Hera beralih mengusap bibir Lukas. Menekan untuk mengecek kekenyalannya. Hera kemudian beringsut mendekat, menundukan wajah untuk menggapai puting Lukas yang menyembul menggemaskan.

Dikecupnya benda itu sekali, lanjut menjilat dan berakhir dengan satu hisapan panjang. Hera menggigiti puting Lukas membuat pemiliknya menggeram dan membuka mata.

Lukas memegang kepala Hera tanpa berniat untuk menghentikan. Ia hanya diam menikmati kejahilan Hera dipagi hari. Suara kecupan Hera berlomba mengalahkan suara sang merpati jantan yang sedang menggoda sang betina yang justru tampak lebih tertarik untuk menonton sepasang suami istri bercumbu ria.

"Kau mau apa?" Lukas manahan Hera saat perempuan ini bergerak semakin ke bawah.

Hera mendongak. "Sarapan," ucapnya.

Lukas berdecak. Memberi isyarat agar Hera kembali ketempatnya disamping Lukas. Namun perempuan ini justru menyibak selimut yang menutupi area pribadi Lukas dan membuang selimut itu sembarangan.

"Hera, cepat kembali berbaring. Jangan main-main, shhhh ahhh ..." Reflek Lukas mendongak dengan mata terpejam tatkala Hera mengulum penisnya. Menghisap dan memainkannya sesuka hati. Tanpa sadar ia justru menahan kepala Hera agar perempuan ini tidak melepas hisapannya.

"Ahhh..." Hera mengusap bibir sambil menatap puas hasil kerjanya.

"Sosis ku sudah siap dimakan." Hera memegang milik Lukas dan mengelusnya pelan. Ia patuh saat Lukas mengarahkannya untuk menaiki tubuh pria ini. Hera menggigit bibir bawahnya dan menatap Lukas dengan menggoda. Ia tersenyum puas saat Lukas menarik tangannya hingga Hera jatuh menindih Lukas yang langsung mencium Hera dengan liar.

Tubuh mereka bergerak seirama berpadu jadi satu. Desah dan suara tabrakan antar kulit menggema memenuhi kamar. Sepasang suami istri itu berlomba saling memuaskan. Sampai akhirnya Lukas menggeram dan menekan pinggangnya dalam-dalam. Ia tidak membiarkan setetespun cairannya terbuang sia-sia. Lukas akan memastikan Hera melahirkan keturunannya.

Hera menghempaskan diri disamping Lukas. Ia pasrah saat pinggangnya ditarik agar menempel pada Lukas. Hera semakin merapatkan diri dengan balas memeluk sang suami yang berbaring terlentang menjadikan dada bidangnya sebagai bantal untuk Hera.

Tangan perempuan nakal ini sudah akan usil mengganggu miliknya kalau saja Lukas tidak segera menghalangi.

"Kenapa?" Hera bertanya sambil mendongak menatap Lukas tidak terima. Dia masih ingin bermain dengan sosis besar kesukaannya.

"Nanti."

"Kapan?"

"Nanti, Hera."

"Ya, kapan? Beri aku jawaban yang jelas!"

CRAZY LADY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang