Hera mendesah merasa nikmat yang begitu ia rindukan. Tubuhnya tersentak melengkung dengan begitu indah tatkala Argus memasukan jarinya kedalam Hera. Pria itu berdecak kagum menatap pemandangan erotis didepannya. Tak pernah dia bayangkan dapat melihat tubuh polos sang ratu yang begitu ia kagumi.
Tubuh indahnya menggeliat. Desahnya memenuhi kamar. Memancing hasrat Argus pada tingkat paling tinggi. Argus tak tahan lagi. Ia lantas menarik pinggang Hera. Melebarkan kakinya dan memposisikan diri tepat di depan lubang kenikmatan milik sang ratu.
Argus menelan ludah. Untuk beberapa saat ia tertegun melihat lembah indah berwarna merah muda milik Hera. Terlihat becek dan siap untuk dimasuki.
Jemari lentik yang mengelus rahang kokoknya membuat Argus menoleh dan bertemu pandang dengan Hera yang menatapnya penuh damba. Wanita itu mengarahkan Argus untuk mendekat lantas dengan suara menggoda dia berbisik.
"Masuki aku, Argus. Penuhi diriku dan buat aku menjeritkan namamu."
Tangan Hera merayap mengelus perut kotak-kotak milik Argus. Ia semakin melebarkan paha. Mempersilahkan Argus untuk segera memasukinya. Ah Hera tidak sabar menanti tusukan demi tusukan yang pastinya akan membuatnya menjerit puas. Hera sangat merindu sensasi saat tubuhnya bergetar karena klimaks. Oh Tuhan, Hera hampir gila hanya dengan membayangkannya.
"Ngghhhhhh ohhhhh Argussss cepathhhh" Hera mendesah dengan tidak sabar saat Argus masih asik menggesekan miliknya dengan milik Hera.
Pria itu begitu suka sensasi ketika ujung dari benda kembanggaannya menabrak biji kacang mungil milik Hera. Geli dan nikmat.
"Arguuussssss ahhhhh."
"Saya akan memasukannya, Ratu."
"Iyahhhhhh cepaaaaat," ucap Hera tidak sabar.
Detik berjalan begitu lambat. Hera dengan nafas tertahan menunggu saat-saat dimana dirinya akan dipenuhi oleh Argus. Namun, baru saja ujung penis Argus menembus lubang Hera, sesuatu yang mengerikan terjadi.
Tubuh Argus terpental jauh menabrak langit-langit dan kemudian jatuh menghantam lantai. Tubuh tegapnya mengejang hebat sebelum akhirnya berubah menjadi kaku dengan busa putih yang keluar dari mulut. Pria malang itu telah mati.
Tubuh Hera mematung melihat kejadian tadi. Otaknya berputar dengan cepat mencoba untuk mengerti meski yang ia dapatkan hanyalah sebuah tanda tanya besar tanpa jawaban.
APA YANG TELAH TERJADI?!
Dengan cepat Hera menyambar gaun tidur yang tergeletak dilantai kemudian memakainya asal-asalan. Hera lantas bergegas membuka pintu.
"EMMAAAAAAAAA!!" Teriaknya menggema disepanjang lorong istana. Tak begitu lama Emma beserta dayang dan beberapa penjaga datang berbondong-bondong.
Dalam hati mereka sudah mempersiapkan diri untuk menerima amukan sang ratu yang akhir-akhir ini sering sekali emosi. Entah kemana perginya ratu mereka yang lemah lembut serta baik hati.
"Kalian bereskan kekacauan didalam dan pastikan kalau berita ini tidak tersebar kemanapun atau leher kalian akan aku penggal!"
"Apa yang telah terjadi, Ratu?" tanya Emma kebingungan.
Hera berdecak kesal, "Ada bangkai busuk dikamarku."
Mata tua Emma melotot kaget. Dengan sigap ia memerintah beberapa dayang untuk mengambil alat kebersihan. Astaga bagaimana bisa seekor binatang masuk kedalam kamar sang ratu, batinnya tanpa tahu bahwa bangkai yang dimaksud oleh Hera adalah jasad seorang manusia.
"Cepat, cepat! Jangan sampai bau bangkainya menyebar!" Emma berucap memberi intruksi. Tiga dayang muda masuk terlebih dulu kedalam kamar sedangkan Hera dan Emma menunggu diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LADY (END)
RomanceHera bermain api dengan suami dari sahabat baiknya. Suatu hari setelah hari laknat itu dia tertimpa musibah dan terbangun diraga yang berbeda. Hidup Hera berubah 180 derajat. Hera yang angkuh, sombong dan licik justru terjebak didalam tubuh seorang...