Ketika kita ingin mengetahui sesuatu, sangat baik jika kita mencari tahu melalui teori-teori atau pendapat para tokoh dan ahli agama. Tapi yang paling penting bagiku adalah bagaimana sesuatu itu lebih dulu dicari dalam diri kita sendiri. Karena kita lah yang merasakannya langsung. Boleh jadi pendapat mereka benar, dan sangat tidak dipungkiri kalau pendapat mereka pun berbeda dengan apa yang kita alami.
Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa kesepian adalah akibat dari antisosial, kesepian dikarenakan hidup yang flat dan biasa-biasa saja. Atau ada juga yang mengatakan bahwa kesepian adalah saat kita beramai-ramai tapi dalam hati kita lalai kepada mengingat Allah. Kata temanku yang lain pun mengatakan, "Itulah yang namanya sepi, karena kosongnya hati kita dalam mengingat Allah dengan berdzikir membaca Al Qur'an, & mencintai Rasul Nya dengan bersholawat & mengikuti sunnah-sunnahnya."
Yes, itu mungkin benar sekali. Semua jawaban itu tak ada yang keliru sedikitpun. Tapi bagaimana jika kita sudah sholat, selalu mengeluh pada Allah, beristighfar, bersosial, melakukan rutinitas sehari-hari namun terus saja kesepian itu terus melanda hati?
Apa yang salah? Apa yang keliru dalam hal ini?
Sejenak kamu mungkin akan merasa semakin lama ocehan ini semakin tidak jelas. Mungkin juga kamu akan merasa bosan membacanya. Tapi begitulah perasaan sepi. Memang sangat tidak jelas dan membosankan bagi siapapun yang mendengarnya.
Mungkin juga kamu akan menganggapnya, "Alah sepi ya udah sepi aja. Gak punya temen, gak bisa bersosial, dll. Tinggal bergaul sama orang-orang, jalan-jalan, udah selesai."
Begitu kah yang ingin kamu katakan? Begitu kah yang ada di pikiranmu sekarang?
Baiklah, Aku menerimanya. Tapi Aku ingin menanyakan sesuatu padamu.
Apa yang sebenarnya dialami oleh orang-orang kesepian? Benarkah hanya perasaan "merasa sendiri" saja yang menyelubunginya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
CasualeAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...