Ini adalah pertanyaan terakhir dari 15 pertanyaan yang sudah ku ajukan pada diriku sendiri dan membiarkanku menjawabnya sendiri.
Aku yang tanya, Aku yang jawab. Gila ya!
Baiklah, apa pertanyaan terakhir?
"Sampai kapan orang-orang akan mengalami kesepian?"
Hem.
Sampai kapan orang-orang akan mengalami kesepian?
Sampai kapan?
Harus ku akui. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang terakhir ini.
Kau tahu kenapa?
Karena tidak semua hal harus ditanyakan. Tidak semua pertanyaan harus diketahui jawabannya.
Karena setiap jawaban tidak selalu mengandung kebaikan. Barangkali dengan kebingungan demi kebingungan kita bisa menemukan lebih dari jawaban itu sendiri.
Kau pun sudah paham kan? Bahwa ketidaktahuan pun harus dinikmati.
Ketidaktahuan adalah rejeki.
Ketidaktahuan adalah rahmat.
Ketidaktahuan adalah bukti cintaNya kepada kita untuk menjauhkan kita dari segala keburukan.
Jika Kau masih merasa kesepian hingga detik ini, dan mulai putus asa karena tak kunjung ada akhirnya. Aku mohon. Jangan menyerah.
Barangkali Tuhan berwujud melalui kesepian yang kita rasakan dalam diri ini.
Jadi berhenti bertanya dan nikmatilah semua ini.
Aku tidak bilang menikmati kesepian itu mudah. Tapi Aku ingin mengajakmu untuk ayo sama-sama kita saling yakin bahwa selalu ada alasan atas apa yang sudah menimpa kita hingga hari ini. Dan boleh jadi, sesuatu yang membuat kita sakit itu akan membawa kita pada banyak kebaikan.
Karena pada hakikatnya kebaikan tidak selalu muncul dari kebaikan. Kebaikan bisa muncul dari mana saja termasuk dari rasa sakit dan penderitaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
AléatoireAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...