Suatu saat nanti akan ada masa di mana seseorang menyerang titik terlemahmu.
Ketika itu kamu tidak bisa menangkis, menangkap, mencegah, menepis dan menjadikannya hal biasa saja.
Tubuhmu akan merespon, dan sesuatu di dalamnya juga terkapar berlumuran luka.
Kamu akan sepenuhnya jatuh dan berada di titik terendah.
Kamu menangis padahal itu bisik minta tolong, kamu terisak padahal itu jerit minta bantuan, kamu mengeluh padahal itu bait-bait lirih yang mencari uluran tangan.
Sungguh, ketika itu orang-orang akan mengejekmu, kamu lemah, kamu baperan, kamu tersinggungan, kamu cengeng dan kamu kamu lainnya.
********
PERLU KAU KETAHUI, TULISANKU KALI INI BUKAN KUMPULAN PUISI, KUMPULAN CERPEN MAUPUN NOVEL.********
Cerita ini terdiri dari dua bab.
Di bab pertama, kamu akan menemukan banyak pertanyaan tentang sepi. Lalu di bab kedua, kamu akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di bab pertama.Mungkin nanti kamu akan menemukan banyak ketidaksesuaian dan ketidaknyamanan di dalamnya. Tapi Aku tidak peduli.
Cerita ini hanya untuk mereka yang selalu berusaha menahan segalanya.
Cerita ini untuk mereka yang hampir menyerah namun berusaha tetap berdiri kokoh di atas kakinya. Cerita ini tidak lain adalah untukmu, untuk kita.Selamat Membaca
💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
De TodoAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...