Aku sempat merasa takut tiap kali bulan ramadhan tiba. Berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita, Aku justru bertepuk tangan dengan raut wajah tertekan.
Aku tahu ini tidak benar. Ada begitu banyak keberkahan yang Tuhan turunkan ke bumi di waktu ini. Tidak seharusnya Aku memikirkan hal-hal negatif. Tapi begitulah kenyataannya.
Maaf jika ini semakin berlebihan. Kau boleh sekali berhenti untuk membacanya.
Baiklah, ku lanjutkan. Jika di bab-bab sebelumnya Aku bercerita tentang bagaimana kacamata orang-orang yang menilai para manusia kesepian. Sekarang, sambil duduk dan ditemani lantunan suara bacaan ayat suci Al-Quran ba'da subuh di toa-toa musholla dan masjid sekitar, dalam pikiranku terbesit sebuah pertanyaan.
Entah mengapa akhir-akhir ini begitu banyak pertanyaan yang Aku sendiri tidak memerlukan jawabannya. Ketika makan sebuah pertanyaan muncul, ketika mendengarkan musik pun demikian. Apalagi ketika mandi, seolah semua yang tak ada di luar sana tumpah ruah di kamar mandi.
Begitu banyak pertanyaan kawan. Tentu ini tidak baik, tapi apa mau di kata? Aku tak bisa menahannya lagi.
Kau mungkin bertanya-tanya kenapa Aku banyak bertanya. Dari awal isinya hanya bertanya, sampai akhir jangan-jangan juga hanya bertanya. Atau memang cerita ini hanya berisi pertanyaan-pertanyaan tidak penting saja? Semacam soal-soal ujian UNBK. Bikin pusing!
Tidak, tidak. Ini mungkin akan membuatmu pusing. Tapi baiklah, Aku tidak akan bertele-tele.
Seperti yang sudah ku singgung di atas, jika dalam bab-bab sebelumnya Aku bercerita bagaimana kacamata orang-orang terhadap manusia yang kesepian, sekarang Aku penasaran bagaimana orang-orang kesepian memandang manusia-manusia di luar sana?
Wwwuiiiiiihhhhh. Keren gak? Udah kayak filsuf belum pertanyaannya? Hehe.
Gak yah, ini bukan untuk ber gaya-gayaan aja. Aku serius. Sejak awal juga sudah serius.
Jika orang-orang di luar sana memandang orang yang kesepian dengan cenderung menilainya negatif, seperti lemah, terlalu baper, terlalu mendramatisir kehidupan, ribet dibikin sendiri, terlalu mengisolasi diri, dll. Lalu bagaimana orang-orang kesepian menilai mereka? Apakah sama negatifnya?Apakah sama buruknya?
Kau pasti sudah memiliki jawabannya kan? Apa yang sedang Kau pikirkan? Kau memposisikan diri sebagai siapa? Seorang kesepian? Atau para manusia kuat di luar sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
AcakAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...