Aku harus mengakui bahwa mungkin Kau akan menganggapku terlalu berlebihan menanggapi kesepian karena ada begitu banyak yang ku tanyakan sejauh ini.
Maaf. Tapi mungkin ini pertanyaan terakhirku kepada dirimu atau barangkali pada diriku sendiri.
Aku ingin sedikit bercerita tentang hari ini. Salah satu sahabatku pernah berkata di sebuah momen obrolan. Aku lupa saat itu kami sedang membicarakan apa. Tapi yang jelas, ada satu kalimat yang diucapkan sahabatku yang membuatku tergelitik sekaligus terkejut. Sebuah kalimat yang membuatku berpikir keras.
Kau tahu apa yang dia katakan?
Begini,
"Tidak semua hal harus ditanyakan."
Tidak semua hal harus ditanyakan. Yah, begitulah katanya. Satu kalimat sederhana namun berat untuk diterima.
Sejenak Aku tersinggung dengan kalimatnya, karena sebelumnya Aku berpikir untuk menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kesepian di sini. Tapi karena mendengar kalimat darinya, sungguh dia sangat benar. Seketika Aku tersadar.
Tidak seharusnya segala sesuatu itu ditanyakan. Tidak semua hal harus dicari jawabannya. Barangkali dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan, justru membuat kita semakin kebingungan.
Maka, Aku memutuskan untuk menghentikan pertanyaan tentang sepi ini di sini. Dan yah, pertanyaan penutup ini bukan untuk menutup pembahasan. Justru segalanya akan dimulai dari sini.
Kau boleh berhenti dan beralih ke bacaan lainnya. Kau pun sangat boleh untuk terus melanjutkannya.
Aku tahu, pemikiranku belum seberapa dari para ilmuan di luar sana. Tapi Aku ingin bercerita. Hanya bercerita.
Apa Kau ingin mendengarnya?
Jika iya, maka mari kita tutup perbincangan ini dengan sebuah pertanyaan terakhir sebagai permulaan menyusuri sepi, perjalanan memeluk diri.
Sampai kapan orang-orang mengalami kesepiannya? Sampai kapan perasaan sepi itu akan berakhir dan beranjak pergi di hatinya?
Sampai kapan? Adalah sebuah pertanyaan yang akan membimbing kita untuk berjalan di bab-bab selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
De TodoAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...