A. Apa itu kesepian?

163 11 2
                                    

Ketika seseorang menginjak dewasa, yang ada dipikirannya adalah bagaimana mereka menjalani hidup di masa kecil. Seolah-olah di sana adalah tempat paling bahagia satu-satunya yang pernah ada. Lantas keinginan-keinginan untuk kembali ke masa lalu pun tak terelakkan. Sedangkan masa sekarang? Penuh dengan kegelisahan dan ketakutan.

Aku tidak tahu apakah semua orang merasakan hal demikian. Atau hanya Aku saja yang dasarnya memang lemah. Tapi sungguh, atas apa yang terjadi selama menginjak dewasa, selalu mengantarkanku pada masa-masa kecil. Masa yang penuh canda dan tawa.

Apakah itu karena ketika menginjak dewasa hanya ada air mata dan nestapa saja?

Aku tahu waktu tak pernah benar-benar hanya menyuguhkan kegelisahan saja. Di sana ada begitu banyak hal baru dan kebahagian baru. Di sana kita akan menemukan banyak pengalaman baru, ilmu baru dan orang-orang baru. Kita saling menyapa dan berbagi kisah, sehingga kita pun turut menerima banyak manfaatnya. Tapi semua keindahan itu tak sepenuhnya nyata.

Di balik ilmu baru, di sana ada penderitaan baru. Di balik pengalaman baru, di sana ada goals baru. Di balik banyaknya teman baru, akan semakin banyak pula pembanding baru.

Pembanding-pembanding itu lah yang menyebabkan kita mempertanyakan diri sendiri. Apakah saya sudah cukup baik? Apakah saya sudah melakukan hal yang benar? Apakah saya sudah pantas hidup dengan apa yang saya punya? Apa yang bisa saya lakukan? Apa yang spesial dari diri saya? Pertanyaan-pertanyaan itu membuat hati tersayat manakala kita tak bisa menemukan jawabannya.

Lalu dari perasaan itulah muncul sebuah pemikiran,

"Saya tidak pantas untuk siapapun."

Kemudian bermodal satu kalimat itu, lantas kita mengurung diri dan menyembunyikan segalanya di kamar seharian. Merasa tak pantas ada, dan ingin menghilang seketika.

Cling

Apakah sederet peristiwa itu yang membuat seseorang kemudian mengalami kesepian?

Benarkah begitu?

Berguru Kepada SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang