Aku tidak pernah merasa bangga ketika bisa menjawab ke-15 pertanyaan di atas. Karena tujuanku menulis semua ini bukan sekadar hanya untuk bertanya jawab.
Lebih dari itu, Aku ingin menyampaikan kalau kesepian bukanlah sesuatu yang harus kita hilangkan, melainkan harus kita peluk.
Yah, bukan hanya diterima. Tetapi dipeluk.
Kesepian bukan sebuah kesalahan, bukan pula hal buruk yang selalu harus dihilangkan.
Apa Kau tahu?
Pada dasarnya orang itu tidak kesepian selama menganggap dirinya sendiri adalah teman. Kesepian sendiri adalah teman kita. Bahkan yang menciptakan kita adalah lebih dari teman kita sendiri.
Kesepian adalah cara Tuhan untuk menarik perhatian hamba-Nya.
Lagi, apa Kau tahu?
Jika Kau tahu, orang-orang kesepian itu memiliki bahasa kalbunya tersendiri. Ketika seseorang mengalami kesepian, sesuatu yang lain dalam dirinya muncul dan berusaha mendekatinya.
Kesepian memang banyak menimbulkan dampak negatif. Tapi kesepian bukanlah perasaan negatif. Boleh jadi, bersama kesepian kita merasa ditemani. Boleh jadi dengan kesepian kita bisa menerima segala sesuatu yang terjadi dengan lebih bermakna.
*******
Baiklah.
Jawabanku mungkin akan berbeda dari jawabanmu. Jangan membatasi diri dengan menyetujui apa yang ku katakan. Karena sejatinya kita tidak pernah benar-benar mendapat jawaban. Kita hanya beralih dari satu pertanyaan ke pertanyaan lainnya. Bahkan ketika kita merasa menemukan jawaban, mestilah jawaban itu akan menimbulkan pertanyaan lainnya.
Siapa Aku yang bisa menjawab pertanyaan? Aku bukan seorang ahli. Bukan pula seorang cerdas yang banyak ilmu.
Pertanyaan ini hanyalah jebakan. Untuk apa Aku berusaha mencari jawaban kalau pertanyaan itu berasal dari jawaban itu sendiri?
Bertanya tidak selalu tentang rasa penasaran pada sesuatu yang belum ditemukan. Kadang-kadang pertanyaan muncul karena kita sudah mengetahui jawabannya.
Aku tidak sedang berbagi ilmu apalagi berniat mengguruimu perihal bab-bab tentang kesepian. Tapi Aku hanya ingin berbagi rasa.
Akus sangat bahagia jika pada akhirnya Kau menerima ocehanku dari awal sampai sekarang. Itu berarti Kau mau duduk bersama dengan makhluk rapuh ini.
Sekali lagi, Aku hanya ingin berbagi rasa. Semoga Kau bisa menerimaku dengan segala perasaan ini.
Terimakasih.
Pada akhirnya kita lah yang menemani diri kita sendiri. Menerima setiap kali ia ingin bercerita. Mengakui bahwa rasa sakit itu berhak ada. Berhak dirasakan meski nyatanya tidak semua orang menginginkannya.
Dan pada akhirnya, bersama kesepian Aku ada. Bersama kesepian Aku jatuh dan bangkit karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berguru Kepada Sepi
RandomAku tak pernah menyangka bahwa suatu saat perasaan ini akan tumbuh begitu besar. Ku kira hal ini biasa terjadi, kita merasa hampa di saat-saat tertentu. Kita merasa sendiri walau berada di tengah riuhnya tawa saling beradu. Kemudian perasaan itu den...