C. Lubang Hitam

82 11 0
                                    

Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan kesepian, bagaimana penyebabnya, apa akibatnya dan bagaimana cara mencegahnya. Aku tidak ingin membahas itu dan mungkin juga tidak akan.

Yang ku tahu hanyalah perasaan ini benar-benar menguras energi. Aku tidak berlari tapi rasanya sangat lelah. Tubuhku tidak banyak bergerak, tapi napasku saling memburu. Dadaku begitu sesak, walau Aku bisa bernapas dengan udara yang baik di sekeliling. Entah apa yang terjadi, sungguh ini begitu melelahkan.

Aku tidak tahu sejak kapan ini bermula. Apakah ketika Aku mulai menginjak dewasa usia 20an? Apakah karena banyak tuntutan dari sekitar sehingga membuatku melihat segalanya seolah-olah ingin menerkamku? Apakah karena Aku mulai tidak cocok dengan semua orang yang berbeda denganku sehingga Aku mulai menutup diri? Apakah karena keadaan yang selalu menuntutku agar selalu siap? Begitu banyak prasangka, begitu banyak dugaan, begitu banyak pertanyaan, dan semua pertanyaan itu seakan mengejarku, mengejarku tanpa henti.

Sungguh, jika saja semua perasaan itu terlihat dan nampak, Aku akan mencengkeramnya kuat-kuat, lalu meremasnya dengan sekuat tenaga sampai ia hancur berkeping-keping. Atau jika bisa ku genggam, akan ku masukkan mereka ke sebuah karung lalu membuangnya jauh-jauh ke sungai hingga mengalir ke tempat yang sangat jauh. Sampai mereka takkan bisa kembali lagi padaku. Tapi nyatanya tidak bisa.

Makhluk ini, makhluk yang sering disebut dengan kesepian itu benar-benar menyeretku pada lubang yang dipenuhi oleh ketakutan, kecemasan, kegelisahan, rasa tak pantas ada, ingin menghilang, dan merasa terasingkan.

Sungguh, mataku memang terbuka. Tapi pikiranku penuh dengan kegelapan. Lubang hitam yang dipenuhi banyak perasaan buruk setiap saat mengintai dan tubuhku pun diterkamnya bulat-bulat.

Apakah mereka tahu akan hal itu? Apakah mereka juga melihat lubang hitam itu sebagaimana Aku melihatnya?

TIDAK

Tidak ada satupun yang melihatnya. Hanya Aku, Aku saja yang melihat dan merasakan betapa menakutkannya tempat itu.

Lalu bagaimana dengan Kau? Apa Kau juga menyaksikannya? Apa Kau juga melihat lubang hitam itu?

Berguru Kepada SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang