E. Ketidakpastian

63 9 0
                                    

Untuk mengetahui lebih jauh, suatu waktu Aku pernah bertanya kepada beberapa orang perihal kesepian. Begitu beragam jawaban yang mereka sampaikan. Aku sampai takjub dibuatnya.

Aku tidak mencari jawaban melalui teori-teori di luar sana, ataupun pendapat para ahli dalam buku-buku super tebal. Aku belum bisa membaca sejauh itu. Aku hanya ingin mengetahui dari yang dekat. Dari sekelilingku. Maka beginilah jawaban mereka kurang lebihnya.

Satu orang menjelaskan bahwa kesepian adalah perasaan yang tiba-tiba muncul yang menyebabkan overthinking, merasa tidak diperhatikan dan seseorang yang sedang mengalami masalah saja. Makanya ia mengaku kesepian.

Orang berikutnya menilai bahwa kesepian adalah orang yang tidak menyadari bahwa dirinya dikelilingi Tuhan, malaikat dan alam (jawaban yang sangat klise) hehe.

Kemudian ada juga yang beranggapan bahwa kesepian adalah orang yang sedang membutuhkan seorang teman untuk diajak bicara agar mengubah rasa kesepian itu di hatinya.

Ini tentu bukan jawaban yang mewah apalagi 100% dibenarkan. Tapi Aku suka jawaban mereka. Jujur dan mengalir apa adanya.

Di bagian sebelumnya Aku selalu bertanya, dan mungkin sekarang pun Aku ingin bertanya. Namun sebelum itu Aku ingin mengatakan sesuatu. Ini terkait jawaban salah seorang dari mereka.

Jika boleh ku ceritakan sebuah kisah, suatu ketika ada sepasang kekasih yang hidup bahagia. Mereka sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun lamanya. Begitu banyak momen yang sudah mereka habiskan bersama. Namun nasib tak bisa dinyana. Sebuah prahara muncul di hidup mereka dan membuat keduanya terpaksa harus berpisah.

Salah satu dari mereka, sebut saja Rina. Sejak putus dengan kekasihnya, ia selalu update di story wa, berkeluh kesah begitu banyaknya tentang mantan kekasihnya. Entah itu mengupload foto kebersamaannya dulu, ss an obrolan mesra dan lain sebagainya. Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah setelah putus dengan kekasihnya, ia selalu mengeluh kesepian, kesepian dan kesepian di sosmed maupun kepada teman-temannya.

Teman-teman nya sudah berusaha menghibur, tapi Rina masih saja mengaku kesepian. Maka teman-temannya pun mengajaknya pergi jalan-jalan, makan di restoran, ngopi di cafe dan banyak aktivitas lainnya. Lalu tak butuh waktu lama ia pun kembali ceria seperti dulu.

Apa Kamu sudah memahami cerita itu?

Baiklah jika sudah.

Sekarang Aku ingin bertanya padamu tentang beberapa hal. Benarkah kesepian itu mudah saja diucapkan? Apakah kesepian bisa ditangani dengan jalan-jalan dan ngopi? Apakah kesepian cenderung mudah diatasi? Benarkah demikian?

Aku tidak menyuruhmu untuk langsung menjawabnya. Karena pertanyaan ini bukan untuk mencari jawaban. Itu hanyalah sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang sangat sangat sangat tidak wajib untuk dijawab. Tapi bukan berarti pertanyaan itu tanpa alasan.

Sekali lagi, Aku bertanya padamu tentang satu hal. Benarkah perasaan kesepian bisa diucapkan? Apakah mereka yang mengaku kesepian benar-benar merasa kesepian?

Berguru Kepada SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang