[38] Diculik

367 54 3
                                    

Alana berhasil pergi diam-diam. Gadis itu melompati pagar di belakang mansion dan mencuri sebuah sepeda milik seorang omega yang terparkir di bawah pohon apel di luar pagar mansion. Alana tersenyum dengan perasaan bersalah, "maaf, aku akan menggantinya nanti. Aku pinjam sebentar." Gumamnya pada diri sendiri sambil terus mengayuh sepeda memasuki hutan semakin dalam.

Dia memilih melewati hutan daripada jalur biasa. Dia tidak ingin ketahuan begitu cepat oleh warrior yang berjaga di sana. Dia memutuskan melewati hutan dulu kemudian barulah berusaha mencari arah untuk menuju ke jalur mobil dan melanjutkan perjalanan. Terlihat mudah di lakukan, namun ternyata sangat sulit.

Karena kondisi sudah sore, hutan semakin gelap. Cahaya matahari tidak seterik siang hari, sehingga Alana harus memfokuskan pandangannya agar dapat melihat jalan dengan benar.

Sebenarnya Alana takut, bohong jika dia bilang tidak. Tapi tekadnya jelas mengalahkan rasa takut nya. Perasaan ingin membuat kedua saudara itu kembali akur begitu besar, sehingga Alana tidak mengambil keputusan lebih jauh dan memilih untuk langsung pergi saja. Semakin jauh ke dalam hutan, sinyal semakin sulit, hingga akhirnya Alana tidak dapat menggunakan GPS.

Alana harus menebak sendiri menggunakan feeling dan insting nya untuk memandu jalan keluar hutan. Dia mencoba mengingat rute yang di lalui mobil Axel ketika membawa nya kesini. Dan hola! Berkat keberuntungan Alana, gadis itu berhasil menemukan jalur mobil yang menuju keluar hutan.

Tidak ingin memikirkan lebih jauh, Alana mengayuh sepedanya dengan lebih semangat menjauh dari mansion Grey Moon Pack.

//*MTM*//

"Benar, Luna. Alana mulai curiga dan mencari tahu soal kebenaran. Saya tidak ingin memberitahu nya sebelum anda. Memberi tahu kebenaran bukan tugas saya. Tapi, karena dia terus memaksa, saya terpaksa memberitahu kebenaran tentang kelahiran Aaron dan Axel yang adalah kembar."

Terdengar helaaan nafas lelah wanita di seberang telepon. "Sudah seharusnya mereka tahu. Aku yang terlalu egois menyembunyikan ini. Berharap semuanya berjalan sesuai keinginan ku, nyatanya ini semakin berantakan."

"Luna, lalu bagaimana selanjutnya? Apa yang akan anda lakukan?" Caleo menghembuskan asap, matanya menatap tembakau yang tengah dia hisap, menatapi ujung puntung cerutu yang perlahan terbakar api.

"Aku akan segera kembali dan membahas ini dengan mu. Aku akan memberi tahu semuanya pada mereka, tentang segel, pemindahan, inang, penetral..." Jeda sejenak, "dan ramalan kematian itu..." Suara Luna Lea terdengar bergetar.

Caleo menghembuskan asap dari mulutnya, lalu mematikan bara api di ujung cerutu nya dengan jari telunjuk dan jempol nya. "Anda mengambil keputusan yang benar. Sejak awal hal sebesar itu tidak harus di sembunyikan. Saya akan memeriksa keadaan alpha lebih dulu."

"Baiklah, pastikan Aaron dalam keadaan baik-baik saja. Kira-kira berapa lama perkiraan Aaron akan sadar?"

"Julio bilang bisa malam ini atau besok. Tergantung kesadaran Aaron sendiri."

"Lalu bagaimana dengan Axel? Apakah dia sudah di temukan?"

"Belum ada yang berhasil menemukan Beta Axel." Suara Caleo terdengar sedih, "dia bersembunyi di suatu tempat tanpa mengatakan pada siapapun. Saya hanya bisa berharap dia cepat kembali agar dapat mendengar kan penjelasan mengenai kebenaran dirinya dan Alpha Aaron."

"Ya, teruslah mencarinya. Aku berharap ketika aku tiba dia sudah kembali. Aku titip putraku padamu, Caleo."

"Baik, Luna." Sambungan di putuskan. Caleo berdiri dan keluar dari kamar, hendak segera mengunjungi Aaron. Namun dia melihat para omega tampak ricuh dan panik. Perasaan Caleo menjadi tidak tenang. Dia menghentikan salah seorang omega yang terlihat buru-buru. "Hei, ada apa?"

My Two Mates [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang