[48] Pertarungan Iblis Dengan Pengkhianat

385 51 3
                                    

Pertarungan tidak dapat terelakkan.

Para Rogue mulai menyerang para warrior, mencakar, menggigit dan membunuh sebanyak-banyaknya. Para warior yang sudah terlatih tetap saja kewalahan, para Rogue ini sangat ganas.

Caleo menghadapi beberapa Rogue yang menyerangnya secara bersamaan. Sehingga dia tidak di berikan waktu untuk memperhatikan Aaron.

Caleo menajamkan matanya ketika melihat sesosok pria berpakaian serba hitam yang mendekat padanya. Seringai licik tersampir di wajah pucatnya.

"Senang bertemu dengan mu lagi, Caleo..."

"Johnson..." Gigi Caleo bergemelatuk. Ini dia musuh yang kekuatannya setara dengan Caleo. Johnson, sang penyihir hitam yang bekerja sama dengan Jared.

Untuk melindungi pack, Caleo akan mengalahkannya sekarang. Karena itu Caleo menerjang Johnson dan mereka berduel sengit.

Aaron sendiri menghadapi Jared yang auranya penuh dengan dendam kesumat. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Dari kisah yang Luna Lea ceritakan ketika dia masih kecil, Jared adalah pengkhianat kejam. Dia adalah seseorang yang tidak tahu berterima kasih, seorang sampah dan kotoran yang keji. Seluruh werewolf di pack membencinya, menyalahkannya atas kejadian penyerangan yang juga pernah terjadi dulu sekali.

Entah apa alasannya.

Aaron tidak peduli.

Dia hanya ingin melindungi pack.

Jared, berapa kali pun di serang tidak terluka sedikitpun. Dia justru yang paling banyak melukai Aaron, hingga sang alpha kekurangan banyak darah karena luka di sekujur tubuh.

"Kenapa? Kau menyerah melawan ku? Dengar, aku tidak bisa terluka. Akan sia-sia saja jika kau mencoba melukai ku."

Aaron menggeram. Ares menggeram marah, dia sangat ingin bertukar soft dengan Aaron, tapi dia tetap tidak bisa! Bahkan di saat kritis begini, Ares benar-benar merasa tidak berguna.

Aaron menggunakan kekuatan seadanya, menerjang Jared, berusaha setidaknya menorehkan luka pada tubuhnya. Namun, bahkan cakar Aaron tidak meninggalkan bekas goresan apapun di tubuh itu. Jared tetap sehat, tanpa terluka sedikitpun.

Aaron terengah-engah, mengusap keringat di dahinya yang tercampur oleh darah. Dia kesakitan, namun tidak bisa menyerah juga. Masa depan pack ada di tangannya, betapa pun lemahnya Aaron, dia harus berjuang.

Aaron memejamkan matanya, "aku Lucifer, benar? Apa aku tidak bisa menggunakan kekuatannya?"

Ares mengaum di dalam pikirannya, "maaf Aaron. Itu tersegel. Aku yang sekarang tidak punya kemampuan untuk melepaskannya."

Binar di mata Aaron meredup.

"Tapi--" suara Ares terdengar tajam. "Tapi saat tengah malam nanti, di ulang tahun mu yang ke 29, segel akan terbuka dengan sendirinya. Tapi..."

"Apa?"

"Kau akan mati. Itu sudah mutlak." Aaron sudah tidak terkejut lagi dengan fakta apapun. Wajahnya tetap datar.

"Tak masalah. Asalkan aku bisa membunuh bajingan ini, mati pun bukan masalah besar."

Jared tersenyum merendahkan, "ho? Kau sudah bersiap mati ternyata? Aku menghargai keinginan mu untuk mati di tangan ku, Aaron."

Kini giliran Jared yang menyerang. Dia berubah ke bentuk aslinya, serigala mengerikan dengan tinggi lima meter. Bulunya lebat namun ada codet mengerikan di beberapa bagian. Telinga kanannya putus, dan sebelah matanya buta. Cakarnya begitu tajam. Dia mengaum sangat keras, hingga membuat beberapa Rogue ketakutan dan beberapa warior gentar.

My Two Mates [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang