[04] Merendahkan

1.3K 132 5
                                    

Tidak punya pilihan lain. Axel terpaksa mengikuti rapat atas paksaan dari Aaron. Pria dengan rambut cokelat itu mengancam tidak akan ikut rapat jika Axel tidak ikut masuk dan menemani.

Benar-benar manja.

Aaron saat ini tengah mandi. Dua jam lagi mereka akan mengadakan rapat di pack itu. Dan Axel, sebagai Beta yang baik tengah sibuk membantu Alpha nya bersiap.

Aaron keluar kamar mandi dengan tubuh Shirtless. Meskipun kekanakan, tubuh Aaron cukup bagus. Dengan empat kotak di perut yang meskipun samar, masih terlihat kekar. Yah, itu berkat Axel yang memaksa pria itu pergi gym setiap Minggunya.

Axel yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponsel pun menunjuk pakaian Aaron yang sudah disiapkannya dengan dagu.

Aaron tersenyum riang. "Makasih Axel!"

Axel hanya mengangguk acuh sambil terus mengotak-atik ponselnya. Membiarkan sang Alpha berpakaian dahulu barulah mempersiapkan yang lain.

Aaron memakai bajunya dengan cepat lalu tersenyum sambil mendekat ke arah Axel.

"Bagaimana penampilan ku." Tanya Aaron semangat.

"Hmm, lumayan."

Wajah Aaron langsung cemberut mendengarnya. "Kenapa lumayan? Aaron kurang tampan ya?"

Axel menggeleng lalu menyimpan ponselnya. "Sudah selesai kan? Ayo cepat, kamu belum sarapan." Tanpa menjawab pertanyaan Aaron, Axel menarik tangan Alpha nya dan menyeretnya keluar kamar.

"Axel Axel, ibu akan datang hari ini kan?" Tanya Aaron semangat. Mereka memang tinggal terpisah.

Sejak kematian sang ayah, Luna dari pack itu memutuskan untuk mengasingkan dirinya ke sebuah kuil di tengah hutan.

Dan hari ini untuk pertama kalinya setelah lima belas tahun tidak bertemu, wanita tua itu memutuskan untuk datang ke rumah lamanya menemui sang anak untuk melihat perkembangannya.

Axel cukup khawatir. Dulu, ibu Aaron menitipkan Aaron padanya untuk di rawat. Mereka memang berbeda satu tahun dengan Axel yang lebih tua, tapi saat itu Axel sudah memiliki pikiran layaknya orang dewasa.

Wanita itu berharap Axel akan mendidik Aaron menjadi anak yang kuat dan tegas, Alpha sejati untuk memimpin pack yang di bangun suaminya dengan kerja keras itu.

Tapi sepertinya tidak ada yang bisa merubah sifat kekanakan Aaron. Pria itu hingga saat ini masih saja bertingkah seperti anak kecil. Tidak memiliki aura alpha sama sekali.

Bahkan terkadang Axel merasa gagal mendidik dan melatih Aaron. Hasilnya tidak seperti harapan dari sang Luna.

Aaron kini berlari-lari kecil di sepanjang lorong menuju ruang makan. Axel hanya menggelengkan kepalanya melihat itu. Aaron sesekali melompat kecil. Hingga membuat beberapa omega terpekik gemas melihat tingkah Alpha mereka.

Mereka akhirnya sampai di ruang makan. Aaron mendudukkan dirinya di kursi khusus Alpha, dan Axel di sebelahnya. Di sana sudah tersedia sereal gandum cokelat dengan susu putih kesukaan Aaron.

Dan telur serta roti panggang untuk Axel. Perbedaan lauk sarapan yang cukup kontras ya?

Aaron mengambil sendok nya dan mulai mengaduk sereal nya. "Rapat nanti bahas apa?" Tanyanya.

"Saham yang kita tanamkan di salah satu rumah sakit milik Red Moon Pack mengalami kendala." Jelas Axel.

Grey Moon Pack memang menjalin kerjasama dengan beberapa Alpha dari berbagai pack di wilayah Timur, namun, Red Moon Pack memiliki ikatan bisnis yang cukup erat sejak zaman Alpha terdahulu.

My Two Mates [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang