Nyonya Friska langsung berjalan ke arah Alana dan memeluknya erat, Alana bahkan bisa merasakan jantung ibunya itu berdetak tidak beraturan. Alana membalas pelukan sang ibu tidak kalah erat. "Bu..."
Ibunya menangis. Ibunya menangis sesegukan dan itu karenanya.
Tuan Ryan hanya memandang adegan itu dengan wajah sendu. Perlahan dia berjalan mendekati Alana. "Kau sudah baik-baik saja saat ini? Oh lihatlah lebam-lebam kebiruan ini."
Alana mengangguk dengan wajah yang dibasahi air mata. "Iya, aku baik-baik saja ayah. Aku sedikit syok, tapi aku baik-baik saja."
Nyonya Friska melepaskan pelukan itu. Wanita itu menatap wajah Alana dengan mata berkaca-kaca. "Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan mu pergi sendiri malam itu dan mendapat luka-luka mengerikan itu?! Ini salahku."
Alana menggeleng dan memasang senyuman palsu. "Tidak bu, aku benar-benar baik. Luka-luka ini bukanlah masalah."
"Bagaimana mungkin kau bisa di hadapkan dengan tiga preman! Astaga putriku. Jika sesuatu terjadi padamu aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri."
Alana berusaha tertawa. "Sudahlah ibu. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan salahmu. Salahku karena pergi berkeliaran sendirian di malam hari. Harusnya aku tidak pergi malam itu."
"Ya, kau menang harusnya tidak pergi. Tapi kau adalah seorang pembangkang." Jawab tuan Ryan. Nyonya Friska langsung menginjak kaki suaminya kesal, membuat Alana meringis ngilu.
"Apa-apaan?!"
"Anak kita sedang sakit. Begini caramu bersikap padanya? Lunak lah sedikit. Aku pun sadar setelah berpikir semalaman. Alana juga tidak mungkin bahagia menikah dengan Justin. Ini bukan salahnya. Kau harusnya tidak menyudutkan nya karena ini!"
Tuan Ryan menghembuskan nafas pelan. "Maafkan ibu Lana, maafkan kami yang sudah memaksamu menikah." Tangisnya. "Kami datang kesini secepat yang kami bisa. Kami khawatir kau tidak pulang semalaman, dan kami menghubungi mu. Dan ternyata kau ada di rumah sakit. Aku hampir saja pingsan mendengarnya," Ibu kembali memelukku. "Kumohon, jangan melakukan ini lagi atau aku akan mati terkena serangan jantung."
"Tenang saja ibu, aku sudah bilang aku baik-baik saja." Alana balas memeluk ibunya, tapi gadis itu meringis ngilu ketika sang ibu tidak sengaja menekan lebam nya.
Mata nyonya Friska melotot. Dia kembali menyentuh bagian punggung Alana. "Bagian mana yang sakit nak? I--ibu akan mengusahakan sesuatu semampu ku."
Alana menggeleng. "Tidak perlu ibu. Hanya luka pukulan. Ini hanya lebam biasa, tidak menyakitkan. Lagipula ibu bukan dokter. Mengusahakan apanya..."
Nyonya Friska tampak tidak mempedulikan kalimat candaan Alana di akhir, malah tangisan nyonya Friska semakin keras. "Astaga putriku yang malang. Kenapa kau harus mengalami ini."
"Itu hanya hal kecil. Dia hanya di pukul sedikit. Tulangnya juga tidak ada yang bergeser seinci pun.. Kau jangan bersikap berlebihan." Tuan Ryan melipat tangannya ke depan dada, masih tahan bersikap sinis.
"Aku bisa saja mati semalam, tapi aku baik-baik saja." Alana meyakinkan ibunya. "Setelah seminggu aku bisa kembali normal lagi."
Nyonya Friska mengangguk sambil mengusap air matanya.
Axel sendiri sedang berdiri di pojok ruangan, memperhatikan interaksi keluarga itu. Sikap nyonya Friska, kurang lebih seperti Luna Lea ketika melihat Aaron terluka bahkan jika lukanya kecil. Dia akan panik dan mulai menangis, lalu menyalahkan dirinya. Axel tertawa kecil, Axel ingat jika waktu itu Aaron sibuk menenangkan Luna Lea yang menangis tanpa henti karena dirinya terluka. Itu sebenarnya salah Aaron sendiri, dia terjatuh dari lantai dua karena bermain-main dengan kucing peliharaannya yang bernama Niu. Niu melompat dari lantai dua dan Aaron ikut melompat untuk menangkap Niu. Niu selamat dan baik-baik saja, tapi Aaron terluka dengan darah yang tidak berhenti mengalir. Luna Lea terus menangis dan sangat trauma dengan kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Mates [END] ✓
Werewolf[Completed] [PART DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN!] ----- Telah di terbitkan oleh penerbit firazmed.pub ----- Bagaimana jika kalian ternyata memiliki dua orang mate yang ternyata adalah Werewolf?! Alana mendapatkan mate seorang Werewo...