[47] Penyerbuan

272 50 4
                                    

Puluhan Rogue ganas di pimpin oleh Jared semakin dekat menuju pack. Para warrior mulai sibuk bersiaga, melindungi mansion. Sementara para omega heboh berlalu lalang, antara ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri. Pack sedang dalam kondisi rentan, Aaron masih belum sadar, Axel pergi, dan Julio terluka. Hanya ada Caleo yang bersiaga di sana.

Caleo merutuki takdir yang terjadi. Dari semua hari, mengapa Jared harus menyerang di hari itu? Apakah sebenarnya ada mata-mata di pack nya?

Jika memang benar ada mata-mata Caleo akan mencarinya hingga ketemu dan menghancurkannya. Mata-mata itu telah mengusik pack nya, dan dia tidak akan segan mengakhiri hidupnya dengan tragis, kematian mengerikan.

"Kalian semua bersiap! Troy, pimpin para warior untuk berjaga di garis depan."

Troy mengangguk hormat, "baik, tuan Caleo."

Jumlah warior di pack jauh lebih banyak dari para Rogue. Jared jelas kalah jumlah, meskipun situasi pack sedang rentan. Lalu apa yang membuat Jared berguru percaya diri untuk menyerang meskipun tahu mereka kalah jumlah?

Caleo menyipit curiga, Jared itu licik, dia pasti punya rencana. Tapi entah apa itu.

Caleo memiliki firasat buruk, sangat buruk. Dia merasa jika ini tidak akan berakhir mudah, hati nya tidak nyaman. Caleo, untuk pertama kalinya, merasa gelisah karena tidak bisa mengetahui masa depan, meskipun dia adalah seorang penyihir.

"Sialan." Umpat Caleo. "Aku harus melindungi pack ini apapun yang terjadi!", Bukan hanya karena janji dan hutang balas Budi, tapi karena kewajiban, dan kasih sayangnya pada pack yang sudah bertahun-tahun dia tinggali.

"Tuan Caleo!" Viselle berlari dengan nafas terengah-engah, "alpha Aaron sudah sadar!"

Kedua mata Caleo membulat, "benarkah?"

Viselle mengangguk, "saya sudah menjelaskan apa yang terjadi pada alpha. Alpha Aaron sangat marah ketika mendengarnya, dan dia sedang menuju kesini."

"Dia belum sehat sepenuhnya." Caleo menggertakkan gigi.

Tak berselang lama Aaron muncul dengan wajah datar yang berbeda sekali dengan kepribadiannya yang biasa. Auranya juga tampak berbeda, terasa lebih berwibawa dan tegas, berbeda dengan aura lembut dan polos nya yang biasa.

Caleo mengerutkan keningnya, "Aaron--"

"Aku sudah tahu semuanya." Rahang Aaron terlihat mengeras, "semua rahasia masa lalu yang kalian sembunyikan selama ini."

Caleo menelan ludahnya, "Luna, ya?"

Aaron terlihat enggan memandang Caleo, "sejujurnya aku kecewa. Aku menganggap anda sebagai guru yang aku percaya. Aku menganggap anda sebagai pengganti ayah, tapi anda tega merahasiakan hal sebesar itu hingga usiaku 28 tahun. Sudah selama itu tapi aku tidak pernah di berikan hak untuk tahu."

Hati Caleo terluka, tubuhnya sedikit bergetar karena perasaan bersalah.

"Akulah anak iblis, bukan Axel. Aku adalah petaka yang harus di musnahkan, aku adalah Lucifer. Mengetahui kenyataan itu membuat diriku hancur dari segala arah. Aku juga bisa membuat Axel mati karena kekuatan Lucifer ini. Sejak dulu aku memang pembawa sial." Aaron tertawa kencang. "Sekarang Axel pergi, dan aku sendiri. Tidak ada yang bisa aku percayai lagi."

"Aaron--"

Mata Aaron menggelap, "kesampingkan masalah pribadi, aku akan membunuh para pengkhianat di luar sana."

"Kau berubah..."

Aaron tersenyum miring, "akulah sang Lucifer, raja iblis yang terkenal kejam. Kau berharap apa? Aku bergetar ketakutan dan menangis seperti dulu?" Setelah mengatakan itu Aaron pergi meninggalkan Caleo yang berada dalam suasana hati buruk dan terpuruk.

Aaron berwajah datar dan dingin, keluar dari mansion, diam menatap kumpulan Rogue yang semakin dekat.

"Aaron..." Ares terdengar khawatir, "jangan memaksakan dirimu. Meskipun kau berubah karena mengetahui bahwa dirimu adalah Lucifer, kau masih tidak punya kekuatan apapun. Aku bahkan tidak bisa membantu mu."

"Aaron tidak membutuhkan bantuan mu, Ares." Bulu mata Aaron terkulai. "Aku... Takut..."

Suara Ares semakin melembut, "meskipun kita tidak akur, aku tahu jelas bagaimana suasana hatimu, karena kita terhubung. Meskipun kau berusaha tegar dan terlihat kuat, meskipun kau berusaha untuk terlihat berbeda dan berubah, kau tetaplah kau, Aaron yang polos dan penakut."

Aaron tidak menjawab, "Aaron tidak melihat Alana."

"Ketika kau pingsan, nyatanya aku tetap terjaga. Alana pergi mencari Axel."

Aaron tertawa kecil, "ya, dia harus menemukan orang yang dia cintai segera sebelum Axel melakukan hal bodoh di luar sana."

Ares terdiam sebentar, "kau sedang cemburu?"

Aaron tersenyum kecil, "tidak. Ares, katakan aku cenayang, tapi aku sepertinya sedikit mengetahui masa depan Alana."

"Apa itu?"

"Bahwa dia akan hidup bahagia dengan Axel." Aaron mengangguk, wajah tampannya terlihat lembut, "mereka akan memiliki anak, saling mencintai dan menua bersama."

"Aaron... Kau--"

"Lupakan." Wajah Aaron kembali menjadi datar ketika Jared sudah tiba di wilayahnya. Mereka berjarak 30 meter dari Aaron dan para warior. Para Rogue terlihat mengerikan, dengan wajah-wajah penuh amarah.

"Wah wah, lihat siapa ini." Jared tertawa terbahak-bahak, "alpha lemah kini berjaga di garis depan. Apa aku salah lihat?"

"Sayang nya tidak." Aaron menjawab, "ada apa gerangan para pengkhianat menjejakkan kaki di wilayah suci kami?"

Jared terprovokasi, dia terlihat marah, "jelas untuk menghancurkan para sampah seperti kalian dan mengambil alih pack."

Aaron tersenyum remeh, "seakan mampu saja melakukannya."

Jared menggeram, beberapa Rogue terlihat beralih wujud menjadi serigala. Sementara para warrior masih menanti perintah Aaron.

Troy berjalan dan berhenti di sisi Aaron. "Alpha, para omega sudah saya amankan. Luna Lea juga berada dalam goa persembunyian seperti yang anda minta. Luna Alana belum kembali."

Aaron mengangguk, "kerja bagus, Troy. Dengar, hanya kau yang bisa aku harapkan disini, tolong tetap di sisiku."

Troy mengangguk, "tentu saja, alpha. Aku teman masa kecil mu, aku tidak akan meninggalkan mu begitu saja. Aku akan tetap di sisimu."

Aaron pun mendapatkan kepercayaan dirinya lagi. Jika di tanya apakah dia takut? Jawabannya ya. Hanya dengan mengetahui fakta bahwa dia iblis bukan berarti dia mendadak berubah menjadi kuat. Bukan berarti dia mendadak berubah menjadi iblis. Dia tetap Aaron, si alpha lemah. Hanya saja mental nya yang sedikit berubah karena mendengar kejujuran dari luna Lea perihal siapa dirinya sebenarnya.

Berhadapan dengan Jared tentunya menakutkan, Jared itu kuat, dan dia lemah. Tidak ada Axel disini, dia tidak punya kekuatan. Tapi, dengan Troy di sisinya, Aaron mendapatkan semangat untuk tetap maju, berusaha melindungi pack. Setidaknya dia memiliki seseorang yang berdiri di sisinya, berjuang bersama.

Sejak dulu selalu begitu.

Jika tidak ada Axel, maka akan ada Troy. Dia tidak akan sanggup jika membayangkan kehilangan keduanya.

Caleo bergabung, hatinya semakin sakit melihat Aaron yang benar-benar berubah dalam waktu singkat. Dia tidak terlihat seperti Aaron yang biasanya.

Dan Caleo tahu, dia kehilangan kepercayaan murid kesayangannya itu. []

TBC

Double up yuhuuu!!!

Aaron berubah sikapnya karena tahu dia lah iblisnya, kesian baby Aaron :"(

Saya kesel banget sama Jared pake acara berkhianat di saat yang ga telat! Hapuskan Jared! Wkwkwk

Tertanda
IchaSunny

My Two Mates [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang