[26] Egois

586 83 10
                                    

Viselle saat ini sedang memakan sepotong buah apel di depan kamarnya. Viselle hanya melamun, sambil memainkan apel di genggamannya. "Kok aku kesal ya, rasanya pengen marah banget! Kayak pengen cekik orang."

Viselle menggigit apelnya dengan cepat dan mengunyah nya. Tapi kemudian dia teringat sesuatu. Sesuatu yang terlupakan.

"Eh, sepertinya aku melupakan sesuatu. Apa ya?" Viselle mencoba mengingat-ingat. Tapi yang terbayang di otaknya hanya wajah kecewa dari Troy. Viselle yang kesal pun melemparkan apel nya sembarangan dengan nafas terengah.

"Sial, kenapa wajah dia yang terbayang?!"

Saat dirinya asyik mengumpat, sosok sang Beta lewat di depannya. Aura gelapnya terasa, dan ada banyak asap hitam yang mengepul keluar dari tubuhnya. Viselle tersentak dan memperhatikan beta nya itu. Wajah sang Beta tampak marah, dan matanya merah darah. Viselle jadi takut sendiri. Tubuhnya langsung merinding.

"Ada apa ya dengan Beta Axel?"

//*MTM*//

"Aaron sebenarnya tidak punya kelainan mental. Dia hanya senang bertingkah seperti anak kecil."

Penjelasan Caleo menimbulkan berbagai pertanyaan dalam diri Alana. "Terus kenapa dia yang terpilih menjadi alpha? Maksudku meskipun dia anak Luna. Bukannya itu malah memperburuk pack ini?"

Caleo menghembuskan nafasnya dan menatap kupu-kupu yang terbang dan hinggap di bunga matahari di hadapannya. "Semua punya alasan, Alana. Kami punya alasan memberinya posisi Alpha. Dan yah... Selama ini tidak ada masalah di bawah pimpinan Aaron."

"Aaron juga tampak menyayangi Axel."

"Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Sangat dekat. Jadi begini, sejak kematian Alpha Charlos, Luna Lea sedikit depresi. Luna memutuskan untuk pergi mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Dan dia menitipkan Aaron pada Axel. Aku juga diminta mengawasi kedua anak yang seumuran itu. Dan sejak saat itu mereka saling menjaga. Mereka sangat dekat, tidak dapat terpisahkan. Jika salah satu terluka, maka yang lainnya akan merasakan sakit,"

"Seperti anak kembar." Gumam Alana. Caleo yang mendengarnya langsung tersenyum tipis.

"Axel akan sangat marah jika ada yang menghina atau menyakiti Aaron. Bahkan dia pernah hampir membunuh seorang omega bernama Viselle karena tidak sengaja mencederai Aaron."

"Viselle? Pernah hampir di bunuh Axel?" Tanya Alana kaget.

"Iya. Dari raut wajah mu ku tebak kau mengenal Viselle." Caleo tertawa kecil. "Padahal waktu itu gadis itu tidak sengaja."

"Untungnya, Aaron berhasil menenangkan Axel dan mengatakan kalau Viselle tidak sengaja. Itu salahnya karena berlarian kesana kemari hingga menabrak panci air panas yang di bawa Viselle."

"Aduuhh menggemaskan sekali." Alana menahan gemas, "Axel juga gampang sekali marah ya?"

Dan setelah menyebut nama Axel, Alana seketika teringat mate pertamanya itu. "Apa memang tidak pernah ada werewolf yang memiliki dua orang mate?"

Caleo menggeleng. "Selama ini tidak ada, Alana. Mungkin ada, tapi di belahan dunia yang lain. Dan seperti yang aku katakan tadi, Moongoddes pasti punya alasan khusus menciptakan takdir mu yang satu ini."

"Tapi asalan apa?" Alana menunduk sedih. "Axel membenciku..."

"Bukan-bukan. Seorang Werewolf tidak bisa membenci mate nya. Mereka tidak akan tahan bermusuhan dengan mate nya. Lagipula Axel adalah orang yang sangat tegas dan bijak. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dan pastinya dia saat ini kecewa, tapi tidak akan bertahan lama."

My Two Mates [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang