Ganendra baru saja memijakkan kakinya di rumah setelah berhari-hari pergi dinas ke luar kota demi memenuhi tugas dari kantornya. Tapi pemandangan yang pertama kali tersaji baginya adalah Faleesha yang terus saja memasang wajah datar, bahkan segera melepaskan diri saat ia memeluk erat, menumpahkan rindu yang membuncah.
Ganendra merendahkan diri, menatap cintanya tepat di manik mata, "Kamu kenapa?" tanyanya sarat akan khawatir.
Faleesha menggeleng.
"Aku buat salah?"
Lagi, wanita itu menggeleng.
Ganendra menatap langit-langit, berpikir alasan yang sangat mungkin menjadikan Faleesha bertindak demikian.
Namun nihil, nampaknya tak ada kesalahan fatal yang dilakukannya selama mesti berjauhan tempo lalu.
"Kamu kalau capek, makan dulu itu makanannya ada di dapur, terus abis itu mandi," pesan Faleesha menepuk lengan atas Ganendra kemudian berlalu.
Ganendra menatap sosok Faleesha hilang ditelan jarak dengan alis yang saling bertautan.
Seraya berjalan menuju dapur tuk mengisi perut, otaknya ikut berpikir keras.
Bahkan sampai selesai membersihkan diri dan bersiap tuk tidur, Ganendra masih belum dapat memastikan penyebab Faleesha seakan ogah melihatnya pulang, yang padahal sebelum-sebelumnya begitu dinantikan wanita itu.
Perlahan, Ganendra naik ke atas ranjang, meringsek mendekati Faleesha yang masih sibuk dengan ponsel di genggaman.
"Fal."
"Hmm."
"Faleesha."
"Hmm."
"Sayangku cintaku negaraku bangsaku tanah airku Faleesha."
Baru wanita itu menoleh, "Apa sih?" tanyanya sewot.
"Kamu marah sama aku?"
Faleesha mendumal, "Ck! Itu terus pertanyaannya daritadi, dibilang nggak ya nggak."
"Kok kayaknya nggak suka gitu liat muka aku tadi?"
Faleesha memejamkan matanya, menarik nafas dalam, "Keliatan banget ya? Maaf deh."
"Iya gapapa, emangnya kenapa? Kamu mimpi aku apalagi? Balikan sama mantan? Jadian sama Jisoo Blackpink? Atau apa di mimpi kamu aku jadi apa sampe kamu kayaknya empet banget liat aku?"
Faleesha mengulas senyum, "Nggakpapa, aku cuma baru sadar aja, kalau muka kamu nyebelin ya ternyata kalau diliat-liat."
Dahi Ganendra mengkerut, emang iya????
"Kalau nggak percaya, coba aja ngaca sendiri." Faleesha menyodorkan ponselnya, memanfaatkan fitur kamera yang dihadapkan langsung pada wajah Ganendra.
Ganendra mengerjap beberapa kali, fokus meneliti wajahnya sendiri.
Yang muncul disana adalah pahatan wajah bulat dengan mata berbinar bintang, hidung besar yang menjulang, juga bibir merah yang tipis.
Ganendra menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Apaan dah? Kayaknya setiap hari gue emang begini setelan mukanya, bisiknya heran dalam hati.
"Nyebelin kan muka kamu?" tanya Faleesha meminta validasi.
Ganendra menoleh.
"H-Hah? Oh, iya, bener." jawabnya seraya mengulas senyum.
Faleesha ikut tersenyum, lalu bergerak cepat mengecup pipi Ganendra, "Bagus kalau udah sadar. Sekarang aku mau tidur biar nggak emosi ngeliat muka kamu terus, selamat tidur!" ujarnya yang langsung menarik selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Akad
FanfictionDulu waktu jamannya kuliah, Faleesha paling ogah berurusan sama Ganendra. Karena selain cowok itu omongannya sepedes cabe Carolina Reaper, gengsinya gede pula. Tapi hidup emang suka bercanda, mati-matian ngehindarin, eh.. ujungnya akad juga. -•-•-•...