Lima Belas

1.2K 72 7
                                    

Aloo gaes
Happy reading hihii
Sorry lama update nya

***

Sudah tujuh hari terhitung sejak Azella mengetahui keadaan Caca. Sudah tujuh hari pula ia berbohong kepada teman-temannya. Ada rasa bersalah memang, tapi itu demi kebaikan Caca.

Azella duduk ditepian kasur, masih tidak percaya dengan apa yang dialami Caca. Dia sangat kesal pada dirinya sendiri karena ia tidak bisa melakukan apapun untuk temannya sekarang.

"Gue harusnya bantu Caca."
"Tapi gimana? Semuanya rumit, aarggh!!" Azella geram sambil menjambak rambutnya sendiri.

Ia berdecak dan membuka ponselnya. Ingin mencari Zean dan memintanya untuk bertanggungjawab atas perbuatannya pada Caca.

Namun pencarian kontak Zean terhenti ketika melihat kontak orangtuanya Caca. Azella pikir sepertinya untuk sekarang keluarga Caca lebih penting daripada Zean.

Azella segera menelpon Bundanya Caca. Beberapa kali tidak dijawabnya. Namun Azella terus spam call sampai akhirnya terdengar suara di sebrang sana.

"Hallo? ini dengan siapa ya?"

"Assalamu'alaikum, tante ini Zella temannya Caca."

"Waalaikumsalam, ohh Zella. Ada apa Nak Zella? Caca ada sama kamu sayang?"

Azella terdiam. Ia bingung dan tidak tahu harus mengatakan apa. Haruskah berkata yang sejujurnya jika Caca berada di ruman teman yang telah melecehkannya itu?

"Zella? Tante mau ngomong sama Caca boleh?"

Azella memejamkan matanya sebelum menjawab. "Tante maaf, tapi Caca enggak ada di rumahku. Tapi aku tahu kok tante dimana Caca, Tante jangan khawatir ya. Pokoknya Caca baik-baik aja, dia cuma butuh waktu dan pasti dia pulang kok Tante."

"Alhamdulillah ya Allah, rumahnya temen Zella dimana? Tante mau ketemu Caca, Tante sama sekali enggak marah sama dia. Caca sangat butuh Tante sekarang Zel, dia enggak boleh sendirian..."

"Iya Tante, nanti kita ketemuan aja terus bareng-bareng ke rumah temen Zella. Tante tenang dulu ya..."

"Zella, tante berterimakasih sekali. Besok kita ketemu jam empat sore ya nak Zella, nanti Tante kabarin lagi."

"Iya tante, besok bisa jam empat. Kalo gitu udah dulu ya tante, Assalamu'alaikum."

Setelah telepon tertutup Azella langsung merebahkan dirinya pada kasur. Setidaknya satu masalah sudah terselesaikan. Akhirnya ada sedikit kelegaan.

Soal bagaimana nanti tanggapan Caca itu belakangan saja. Setidaknya orangtua dari wanita itu sudah merasa tenang anaknya baik-baik saja. Mau atau enggak Caca harus tetap bertemu.

Sekarang Azella mengerti mengapa keluarga Caca tidak melaporkan dahulu ke polisi. Caca bukannya hilang melainkan dia kabur dari rumah. Jika semua orang tahu mungkin mereka akan bertanya-tanya ada apa. Karena tidak ingin menanggung malu anaknya sedang hamil maka dari itu keluarganya tidak bisa berlaku banyak dan mengandalkan teman terdekatnya Caca untuk membantu.

Sekarang masalahnya adalah bagaimana menceritakan ini semua kepada Aureta dan Cheara? Haruskah mereka tahu atau lebih baik tetap bungkam? Namun cepat atau lambat pada akhirnya mereka akan tahu dan lebih menyakitkannya lagi mereka mengetahui itu dari orang lain.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang