Budayakan vote sebelum baca ya temen-temen...!
🍈🍈🍈🍈🍈
***
Suasana pagi hari di rumah baru, tapi tetap sama menyebalkannya dengan rumah lama. Setelah menyampirkan tasnya, Aureta segera turun ke dapur dan sarapan bersama keluarganya yang sudah bertahun-tahun terasa berbeda.
"Pagi...!" Aurelia, kembaran Aureta di atas kursi roda menyapa dengan sumringah.
"Pagi sayang, ayo sini makan dulu," Mamanya menghampirinya dan mendorong kursi roda itu.
Tak sekalipun dari mereka yang mempedulikan Aureta. Lagipula ia pun sudah terbiasa seperti ini dan dia pun sangat mengerti dengan keadaan kakaknya.
"Pa, tadi malem Aurel mimpi bisa jalan dibantuin sama Tata. Tapi udah gitu jatoh, sampe beneran jatoh ke bawah kasur," ungkapnya antusias sambil mengambil piring yang sudah disiapkan Mamanya.
Kini Papa dan Mama mereka menatap Aureta tajam. Apa salahnya? Toh, Aurelia hanya mimpi. Lagipula dia jatoh pun Aureta tidak ada hubungannya.
"Ma, Pa, kenapa nggak di makan? Ini enak banget loh," Aurelia memecahkan kembali hening.
Lalu mereka tak mempedulikannya lagi dan seolah baik-baik saja. Aureta juga tak mempermasalahkannya, ia sudah begitu muak.
***
Jam istirahat berdering begitu kencangnya. Semua orang berhamburan keluar kelas untuk mengganjal perutnya yang sudah meronta ingin dimasukan sesuatu.
"Ayo Ca kantin," Zella mengajak Caca setelah ia membereskan buku-bukunya.
"Bentar La," Caca memasukan balpen, tip-x, stabilo dan stickynote ke dalam tempatnya. Karena ia tidak mau jadi korban maling lagi.
"Lets gooo...!" Serunya dengan tangan kanan meninju ke depan seperti rajoo kepada shappy, dalam kartun Upin dan Ipin.
Entah kenapa moodnya saat ini sangat bagus. Sudah dua minggu sejak kejadian itu, moodnya gampang sekali berubah-ubah.
Kini, Caca dan ketiga temannya berjalan menuju kantin. Mereka bukan anak-anak popular yang selalu jadi omongan orang. Mereka hanya murid biasa, dan tak mau mencari masalah. Hanya beberapa orang saja yang kenal dengan mereka terutama Cheara yang sering melabrak adek kelas.
Aureta berada di tengah bersama Caca. Gadis feminim yang segalanya harus terlihat perfectionis. Ramah, mudah terbawa perasaan, menyukai musik, ekstrovert.
Cheara berada di sisi kiri dekat Aureta. Bar-bar, tidak suka di atur, tidak suka basa-basi, royal, santai, omongannya pedas, suka menyindir dan menyukai perdebatan.
Sedangkan Azella berada di sisi kanan dekat Caca. Dingin namun peka. Orang penengah dan paling dewasa diantara mereka, penyabar, sopan dan penuh peraturan.
Dan Caca, berada di tengah dekat Aureta. Gadis polos memakai kacamata. Manja dan kekanak-kanakan. Telat mikir, pemalu, intovert, patuh peraturan dan dia dianggap adik dari ketiga temannya.
"Pesen apaan?" Tanya Azella ketika mereka sudah berada di kantin.
"Caca pesen mie ayam, siomay, air mineral ama es cream oreo!" Seru Caca, makannya memang banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Teen FictionKeysia, gadis polos dan manja yang masih duduk di kursi SMA harus kehilangan sesuatu yang paling berharga dari dalam dirinya. Harta yang ia jaga untuk laki-laki pilihannya kelak kini hanya tinggal bekas. Impian yang sudah lama ia bangun, semua runtu...