Tiga Puluh Tiga

511 41 0
                                    

Halo Guys...!
Happy Reading and Enjoy!!

🌸🌸🌸🌸🌸

***

Caca menghempaskan tubuhnya pada kasur. Nafasnya memburu dan terasa berat. Entah kenapa ia merasa sensitif hari ini. Rasanya ingin marah-marah dan tak ingin diganggu sama sekali.

Ia memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak menikah dengan Zean. Sebenarnya ia begitu karena tidak enak kepada Aureta. Ia merasa seperti menghianati sahabatnya jika ia menikah dengan Zean.

Beberapa kali Caca menghela nafas, berusaha mencoba mengontrol emosi. Namun akhirnya ia tak mampu menahan kesabarannya. Kakinya menendang angin tidak jelas sambil berteriak sebal melepaskan amarah.

"Hahh! Zean apa-apaan sihh?!" geramnya dengan nafas yang tidak teratur.

Sebetulnya Caca tidak mengerti mengapa ia menyalahkan Zean hari ini. Tapi laki-laki itu terlihat pantas untuk disalahkan karena ia begitu menyebalkan kemarin, pikir Caca.

Drrtt...!

Ponselnya berbunyi, namun ia membiarkannya. Caca memilih untuk duduk bersandar pada headboard kasur. Ia menghantuk-hantukan kepalanya pada penopang kasur tersebut.

Namun tak lama, pintu kamar terbuka dan menampilkan dua orang wanita yang sedang menatapnya aneh. Caca langsung memposisikan dirinya untuk duduk dengan benar.

"Eh? Sini masuk La, Ra." ucapnya mempersilahkan.

Kedua temannya, Cheara dan Azella, mereka berjalan menghampirinya dan duduk di pinggiran kasur. Caca tersenyum canggung, entah kenapa.

"Gimana keadaan lo?" tanya Cheara sambil menyimpan keranjang buah di atas nakas.

Caca menganggukan kepalanya, "Udah nggak apa-apa kok, makasih ya." balasnya ketika melihat buah kesukaannya di bawakan.

"Hari ini lo mau kemana?" tanya Azella sambil duduk di tepi tempat tidur dan diikuti Cheara.

"Nggak ada," balasnya.

Azella mengangguk-angguk mengerti, "Hari ini mau nggak makan di luar sama kita??" ajaknya.

"Varo ikut, kan?"

Cheara dan Azella sama-sama saling pandang, aneh, ada apa sama Varo? Tapi akhirnya mereka menganggukan kepalanya. "Ikut, dia ikut kok."

Caca terlihat berpikir sebentar, sebenarnya ia hanya ingin tidur di rumah seharian. Namun Azella dan Cheara sudah jauh-jauh ke sini untuk mengajaknya jalan, tidak enak rasanya untuk di tolak.

"Ayo dehh, tapi Caca siap-siap dulu ya." jawabnya yang kemudian diacungi jempol oleh Cheara.

Selagi menunggu Caca mandi, mereka berdua langsung ribut mencari kontak Varo dan menelponnya. Tak lama kemudian, terdengar suara di seberang sana.

"Apa jel?"

"Lo cepet-cepet ke rumah si Caca sekarang. Lo pokoknya harus ikut kita." ucap Azella mendesak.

"Ada apa sih? Maksudnya ikut gimana?"

"Jangan banyak bacot dulu ya, pokoknya lo nurut aja. Sekarang gc-an ke rumah Caca, sekarang juga lu ye." balas Cheara yang kemudian menutup telponnya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang