Baca part sebelumnya biar nggak lupa alur☺️
.
.
.
.
°•°A
L
G
A
V
A
R
O
Abel berjalan menuju kelas dengan perasaan dongkol. Dia masih mengingat kejadian tadi malam. Bisa-bisanya sampai salah memanggil. Abel yakin, setelah ini Algavaro pasti akan mengejeknya habis-habisan.
Kali ini Abel benar-benar sedang badmood. Tadi pagi belum sempat sarapan, Abel juga harus menunggu ojek online sekitar lima belas menit, ditambah lagi ini adalah hari pertamanya datang bulan. Semoga nanti Lintang tidak menjadi pelampiasan cewe itu.
"Pagi-pagi muka udah ditekuk aja," sindir Pak Pray kepada Abel.
"Lagi PMS, Pak," jawab Abel. "Pak Pray kok malah jalan-jalan? Bukannya jagain gerbang?"
"Bapak habis ke toilet. Ngomong-ngomong kok tumben sendiri? Biasanya berangkat pulang bareng ketua Zefron."
Abel terkekeh. "Algavaro? Asal Pak Pray tau ya, sebenarnya aku tuh nggak kenal sama dia, cuma dianya aja yang sok kenal. Pake ngaku-ngaku pacar segala, nyebelin kan, Pak?" sungut Abel. Kedua tangannya bersedekap dada. Entah kenapa nada bicara Abel berubah menjadi tinggi jika sudah membahas mengenai Algavaro.
"Namanya juga cowok, Neng. Modus itu pasti," celetuk Pak Pray.
"Termasuk Pak Pray? Pak Pray kan cowo. Pak, aku bisa loh comblangin Pak Pray sama Bu Catur," goda Abel seraya menaik-turunkan alisnya.
"Hah? Apaan, sih." Pak Pray malah salah tingkah. "Ya udah sana masuk, bapak mau balik ke pos dulu," ucapnya lalu pergi begitu saja.
Abel melanjutkan perjalanan ke kelas. Tetapi, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya sedari tadi. Abel mencoba mengingat-ingat aktivitasnya dari bangun tidur.
Beberapa detik diam, Abel membulatkan matanya. "Anak-anak gue belum dikasih makan!" seru cewek itu sambil menepuk keningnya. Sudah pasti yang Abel maksud adalah Timy dan Timo.
Merasa bersalah, Abel cepat-cepat meraih ponsel di sakunya. Dia hendak menelpon seseorang, lalu mengarahkan hpnya ke dekat telinga.
"Bi Asri tolong kasih makan Timy Timo, ya. Abel lupa tadi pagi belum ngasih sarapan buat mereka. Oh iya, jangan lupa minumnya, terus kasih vitamin, vitaminnya ada di rak deket kandang," lontar Abel tanpa jeda, membuat Bi Asri terkekeh dari sambungan telepon.
"Tenang aja. Bibi udah kasih sarapan ke mereka berdua, vitamin juga udah. Bibi liat Non Abel tadi langsung berangkat tanpa kasih sarapan ke Timy Timo, jadi Bibi kasih makan mereka setelah Non Abel pergi."
Abel menghela napas lega. "Makasih, ya, Bi. Bi Asri emang yang paling baik."
"Sama-sama, Non."
Setelah memutuskan sambungan telepon, Abel memasukkan ponselnya ke dalam saku. Lalu berjalan menuju kelas dengan perasaan lega. Cewek itu sangat perhatian kepada kucing-kucingnya. Kucingnya jatuh dari kasur pun Abel merasa bersalah.
"Hai!" sapa seseorang kepada Abel. Lalu dia berjalan menyamai langkah Abel.
Abel hanya tersenyum singkat untuk menanggapi. "Lo kelas berapa btw?"
"Dua belas, gue kakel lo," jawabnya.
"Gue harus panggil lo Aron apa Kak Aron?" tanya Abel dengan ekspresi datar.
Aron menghentikan langkahnya, lalu menahan tangan Abel sehingga membuat cewe itu ikut berhenti. Pandangan Abel mengarah ke tangannya yang ditahan lalu beralih menatap Aron.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGAVARO
Teen FictionJika ditanya siapa penyandang gelar badboy di Zigo High School, maka Algavaro jawabannya. Ketua geng Zefron yang ditakuti satu sekolah dengan bandana biru yang melingkar di dahinya. Semua orang mengenalnya sebagai murid laki-laki yang berperawakan t...