1. Badboy vs Badgirl

808 21 4
                                    

"Sudah debatnya?" Suara Pak Pray membuyarkan lamunan Gava.

Tangan Abel yang sedari tadi mengambang pun ia turunkan karena tidak mendapat balasan dari Gava. "Sudah, Pak. Saya permisi dulu," ucap Abel.

"Oke, kamu sekalian ke ruang BK!" tegas Pak Pray.

Abel menunjuk dirinya. "Saya? Kenapa saya ke ruang BK, Pak?" tanya Abel datar.

"Jelasin di sana! Bapak lihat semuanya loh!"

"Oke deh, Pak," jawab Abel. "Minggirin motor lo, atau mau gue tabrak aja sampe tuh motor hancur?" lanjutnya menatap Gava yang juga sedang menatapnya.

🏍️🏍️🏍️


"Kamu itu harusnya sudah dikeluarkan dari sekolah ini! Tapi karena ayah kamu donatur terbesar sekolah ini, jadi pihak sekolah tidak membesar-besarkan kasus kamu! Seharusnya kamu beruntung bisa sekolah di sini. Sekolah elit internasional yang tidak semua anak bisa masuk sini!" seru Bu Catur.

Suara guru BK itu menggema di ruang BK. Di ruang BK memang kedap suara, karena ruangan ini adalah ruangan privasi, jadi biar suara emas Bu Catur tidak terdengar sampai luar.

Seperti biasa, Gava hanya diam. Tapi pikirannya masih berkelana pada Abel sahabat masa kecilnya.


Flashback On

"Kenapa Abel suka dikepang dua?" tanya Al pada Abel yang sedang memainkan boneka barbie-nya.

"Nggak tau, Abel lebih cantik aja kalau dikepang dua. Abel nggak akan rubah penampilan rambut Abel," jawab Abel lalu memandang Al. "Abel cantik kan Al? Kayak boneka barbie ini?"

"Iya cantik. Tapi lebih mirip boneka mampang yang di pinggir jalan," ujar Al lalu tertawa.

"Al nyebelin, Abel marah nih!"

"Iya-iya, Abel cantik, kok, dan Al ganteng."

"Iya Al ganteng, makanya Abel suka liatin Al diam-diam," ucap Abel.

"Jadi Abel suka liatin Al diam-diam?"

"Loh? Al tau dari mana kalau Abel suka liatin Al diam-diam?"

"Lah kan Abel yang ngomong sendiri tadi."

"Eh iya?"

Flashback Off

"Gava! Ibu lagi bicara sama kamu, ya! Kenapa senyum-senyum begitu?"

Gava yang tersadar pun langsung memudarkan senyumnya. Abel yang duduk di samping Gava hanya bisa menelan salivanya.

Ternyata, cowo nyebelin itu manis juga kalau lagi senyum, batin Abel tanpa sadar.

"Kenapa, Bu? Baru liat saya senyum ya?"

"Udah gila dia, Bu," timpal Abel datar.

"Kamu diam dulu, saya bicara sama Gava bukan sama kamu!"

Seumur hidup bersekolah, baru pertama kali Abel bertemu guru BK yang galaknya melebihi singa. Bu Catur, guru paling galak di ZHS. Banyak murid yang takut dengannya, kecuali Gava dan beberapa anggota Zefron.

"Kenapa tadi kamu berantem sama murid sekolah sebelah?" tanya Bu Catur serius.

"Pengin nonjok dia aja, Bu," jawab Gava santai. Tanpa ada rasa takut sama sekali dengan guru menyeramkan itu.

ALGAVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang