31. Bandana Biru

107 9 7
                                    

Kaos putih nggak ada obat ya ges yaaa:))))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaos putih nggak ada obat ya ges yaaa:))))


A
L
G
A
V
A
R
O


Kadang kita dihadapkan dengan situasi yang tak terduga, yang bahkan bisa membuat hati seseorang ketar-ketir.

°•°

Area lapangan futsal outdoor Zigo High School kini sudah diisi oleh siswa-siswi yang ingin menyaksikan pertandingan futsal antara kelas 12 IPA 2 dan 11 IPA 5. Entah bagaimana mereka membuat alasan agar jam mapel dihilangkan dan diganti dengan menonton pertandingan futsal. Mereka tentu tidak mau menyianyiakan waktu jika kelas yang notabene-nya diisi oleh anak Zefron itu bertanding futsal.

"Gava mana, sih?" tanya Ferdy kepada teman-temannya. Cowo itu sudah mengenakan jersey futsalnya.

"Dari tadi gue gak liat dia. Di-chat juga gak bales, kemana tuh bocah," ucap Marko misah misuh.

"Terakhir gue liat Bang Gava duduk di taman sendirian," timpal Haikal.

"Mana penonton udah rame. Heran gue, padahal ini cuma pertandingan kecil," celetuk Marko.

"Itu namanya mereka antusias, bego!" seru Jerry.

"Mereka cuma pengen liat Bang Gava nendang bola aja, atau mau rebutan buat ngelap keringatnya," timpal Maron ikut-ikutan membuat yang lainnya terkekeh geli.

"Padahal ganteng gue kemana-mana," ucap Marko pede.

"Iya, mirip taplak warteg," celetuk Jerry yang langsung mendapat pukulan singkat dari Marko.

Maron menyentuh jidat abangnya. "Kasian, mana udah tua," ucapnya miris.

Zenanda melihat jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Salah satu tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. Tanpa berpamitan kepada teman-temannya, cowo itu melangkahkan kaki keluar dari area lapangan.

"Eh kemana lo, Zen?" tanya Ferdy saat menyadari teman sebelahnya pergi tanpa mengatakan apapun.

"Nyari Gava," jawab Zen dingin tanpa menghentikan langkahnya.

"Oke, jangan lama-lama!" teriak Ferdy.

"Gue curiga dia bolos lagi sama tuh cewek," celetuk Jerry.

"Bukannya mereka lagi jauhan?" tanya Ferdy.

"Lah iya ya," balas Jerry.

Marko berdecak kesal saat tiba-tiba ada seseorang yang datang menabrak lengannya. Tubuhnya hampir terhuyung ke samping. Membuat teman-temannya menoleh dan terkejut saat melihat Aron berdiri di samping Marko.

"Ngapain lo di sini?!" sengit Marko.

Aron tersenyum sekilas. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. Pandangannya lurus ke depan, tanpa menoleh ke arah anak Zefron yang saat ini sedang menatap dirinya dengan tatapan tak bersahabat.

ALGAVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang