"Loh, Den, kok sudah pulang? Terus motornya mana?" tanya Bi Ina yang sedang menyirami tanaman kala mendapati Gava berjalan mendekatinya.
Gava nyengir kuda. "Bolos, Bi. Motornya aku titipin ke temen." Cowok itu memang tidak bisa membohongi bibi kesayangannya.
Bi Ina menautkan alisnya. "Bolos lagi? Kenapa?"
"Diajakin dia nih, Bi." Gava menunjuk Abel yang berdiri di samping dengan dagunya. Membuat cewek itu mendelik.
"Enak aja!" tukas Abel.
"Emang iya, kan?"
"Salah sendiri lo mengiyakan!" Susah memang mengalahkan seorang Abel dalam hal berdebat.
"Ini temennya Den Gava?" tanya Bi Ina seraya menatap Abel.
"Iya, Bi," balas Abel lalu menyalami Bi Ina dengan sopan.
"Pacar, Bi," ujar Gava membuat Abel mendelik.
Pacar. Algavaro menganggap ada hubungan antara dirinya dengan Abel. Mengingat dare yang sedang ia jalani. Tapi bagi Abel, hubungan mereka hanyalah sebatas musuh.
"Oh jadi pacarnya, makannya Bibi heran nggak biasanya kamu bawa anak gadis ke rumah," celetuk Bi Ina. "Kalo gitu ayo masuk, ngobrolnya di dalem aja."
Betul apa yang dibilang Bi Ina. Gava memang jarang membawa teman ceweknya ke rumah. Paling si Violla sama Kela aja, itu pun sama anak-anak Zefron yang lain.
"Dia mau liat lavender, Bi," kata Gava lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah disusul Bi Ina dan Abel. Dilihat dari halamannya saja sudah bisa disimpulkan bahwa ini rumah mewah.
"Kamu suka lavender?" tanya Bi Ina.
Abel tersenyum. "Suka banget, Bi! Bahkan Abel bercita-cita pengin berkunjung ke Plateau De Valensole di Prancis!" seru Abel heboh membuat Gava yang mendengarnya terkekeh pelan.
"Wah! Bibi juga pengin ke sana, Non. Suatu saat nanti Bibi pengin bikin kebun lavender yang luas. Untuk saat ini Bibi bikin kebun lavender kecil-kecilan dulu." Bi Ina tertawa kecil.
"Loh, berarti kebun lavender di sini Bibi yang kelola?"
"Iya, Non. Kebetulan tanah di belakang rumah Den Gava kan luas, sayang kalo dianggurin, terus Den Gava nyuruh Bibi buat nanam lavender," ucap Bi Ina.
Nggak usah ditanya luas rumah Algavaro beserta pekarangan-pekarangan yang kosong. Rumah seluas ini tentu membutuhkan banyak pembantu. Tidak mungkin Bi Ina menyapu rumah ini sendirian, bisa capek dia karena saking luasnya.
"Oh, gitu ya, Bi."
🏍️🏍️🏍️
"Wah, Bi! Daebak! Ini beneran Bibi yang rawat lavender ini semuanya?! Harum banget!" seru Abel.
Abel benar-benar takjub setelah melihat taman lavender di belakang rumah Gava. Ya, walaupun tidak seindah dan seluas Plateau De Valensole di Prancis. Tapi ini cukup membuat Abel terpesona.
"Iya, Non. Bibi yang rawat ini semua, kadang-kadang juga Den Gava bantu nyiramin," sahut Bi Ina.
"Dia bantu nyiramin apa ngerusakin, Bi?"
"Nyiramin lah. Ya kali gue ngerusakin sesama makhluk hidup," ucap seseorang dari belakang yang tak lain adalah Gava. Dia baru saja berganti pakaian dengan pakaian kasualnya. Celana setinggi lutut serta kaos polos berwarna biru dongker menambah kesan keren dan cool dari cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGAVARO
JugendliteraturJika ditanya siapa penyandang gelar badboy di Zigo High School, maka Algavaro jawabannya. Ketua geng Zefron yang ditakuti satu sekolah dengan bandana biru yang melingkar di dahinya. Semua orang mengenalnya sebagai murid laki-laki yang berperawakan t...