24. Sick?

4.8K 367 3
                                    

Di pagi hari, seperti biasa Jennie sudah berada di perusahaan nya. Masalah kemarin belum juga selesai, kerugian yang di alami cukup besar hingga sulit untuk di normalkan kembali.

"Sebenarnya saya punya saran Sajangnim..."Ujar Mina sekretaris Jennie.

"Apa itu...?"Jennie langsung menatap Mina penuh penasaran.

"Kita bisa bekerja sama dengan MNB Group... Mereka mungkin bisa membantu menyuntikkan dana untuk menormalkan keuangan kita..."Jelas Mina. Mungkin hal ini akan terpikirkan oleh Jennie jika ia sedang tidak pusing seperti saat ini.

Jennie terdiam sejenak memikirkan saran Mina. Sebenarnya itu hal yang sangat mudah untuk nya,tanpa Jennie meminta jika Lisa tau pasti akan membantu. Perlu di ingat lagi bahwa perusahaan besar itu milik suaminya.

"Baiklah... Tolong hubungi pihak mereka agar siang ini kita meeting... Pastikan CEO nya yang hadir..."Ujar Jennie dengan santainya.

Sebenarnya permintaan nya cukup sulit jika ia bukan istri dari Lalisa Manoban. Tentu dia tidak bisa membuat pertemuan dadakan seenaknya seperti ini,semua harus teratur.

"Ne Sajangnim..."Mina mengiyakan karena ia tau bahwa bos nya adalah istri dari CEO muda MNB Group.





Ceklek

Lisa melirik sekilas arah pintu melihat siapa datang,setelah tau bahwa itu Rose ia masih tetap fokus pada laptop nya.

"Lisa"

"Hm?"

"Tadi sekretaris istrimu menghubungi ku..."Ujar Rose mendudukkan diri di depan Lisa.

"Oh memang ada apa...?"Tanya Lisa masih tetap fokus pada laptop nya.

"Jennie mengadakan pertemuan dengan kita nanti siang..."Jawaban Rose langsung membuat Lisa menghentikan kegiatan nya dan langsung menatap Rose dengan kerutan di dahi nya.

"Pertemuan apa?... Tentang perusahaan...?"

Rose mengangguk. "Seperti nya perusahaan istrimu sedang dalam masalah... Jadi bagaimana,kita mengadakan meeting nanti...?"

"Baiklah... Suruh saja mereka datang ke sini..."Lisa mengangguk saja dan melanjutkan kegiatan nya.






Lalice POV.

Aku fokus pada kamera yang ku pegang. Menatap objek di depan sana dan berusaha memotret dengan tepat. Saat ini aku sedang berada di perusahaan Jisoo untuk memotret salah satu model perusahaan nya yaitu Han Sohee.

Aku sering kali menjadi fotografer Han Sohee. Terkadang model lainnya juga aku yang menangani. Karena sering bertemu dalam pekerjaan,aku dan Han Sohee sudah di bilang seperti teman walau kami masih berbicara sedikit formal.

"Oke good..."

Dia tersenyum dan segera menghampiri ku setelah mendengar perkataan ku.

"Boleh ku lihat hasilnya...?"Ujarnya yang hanya ku angguki dan memperlihatkan kameraku padanya.

"Wah seperti biasa selalu mengagumkan..."Pujinya yang sudah sering ku dengar,namun setiap perkataan seperti itu malah membuat ku semakin termotivasi.

Thank You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang