30.Am I wrong?

5K 362 27
                                    

Flashback

Lalice menatap sedih Jennie yang sedang termenung di taman kantor nya.

Ia memang sangat sering memantau Jennie diam-diam. Dan ia berpikir inilah saat nya ia menampakkan dirinya.

"Jen"

Jennie tersentak dan segera menatap seseorang yang baru saja memanggil nya.

"Lalice"Ujarnya menatap Lalice sekilas kemudian kembali menatap lurus.

Lalice tersenyum tipis dan mendudukkan dirinya di samping Jennie.

"Apa kau baik-baik saja?"Tanya Lalice dengan ragu.

Jennie mengangguk. "Aku baik-baik saja"

Lalice menghela nafas panjang. Rasanya ia sangat ingin berbicara kalau jawabannya Jennie adalah sebuah kebohongan. Sejak kejadian itu,Lalice sering melihat Jennie melamun sendirian.

"Kau memiliki ku... Bahu ku akan selalu sama seperti dulu,menjadi tempat sandaran mu..."Ujar Lalice tulus membuat Jennie langsung menatap nya.

Lalice mengangguk dan merentangkan tangannya.

"Kemarilah... Peluk aku dan tumpahkan segala nya..."Lalice tersenyum. Jennie terdiam seperti memikirkan sesuatu,namun kemudian ia memeluk erat Lalice.

"Hiks"Isakan nya mulai terdengar.

Lalice tersenyum sendu mengelus punggung Jennie. Ia menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jennie yang sangat ia rindukan.

"Aku sangat merindukan mu,mandu..."Batinnya sambil memejamkan mata.

Meraka berpelukan cukup lama. Hingga Jennie sudah sedikit tenang dan melepaskan pelukan. Ia menyeka air matanya dan kembali duduk tanpa menatap wajah Lalice.

"Mianhe aku tidak sengaja"

Lalice menggelengkan kepalanya kemudian menggenggam kedua tangan Jennie.

"Kau tau Jen"Ujarnya dengan lembut di respon gelengan oleh Jennie.

"Aku sangat merindukan mu"

Jennie terdiam saja tidak bereaksi apapun. Lalice hanya bisa tersenyum melihat respon mantan kekasih nya itu.

"Dan satu hal lagi yang perlu kau tau..."Ujarnya lagi membuat Jennie langsung menatap nya penuh rasa penasaran.

"Aku... A-aku"Lalice bergerak gusar,ia sebenarnya ragu untuk berucap.

"Aku..."


















"Aku masih mencintaimu..."

Jennie tersentak langsung menatap Lalice dengan tatapan tidak percaya.

"A-apa"

"Aku masih mencintaimu... Aku masih sangat ingin bersama mu... Walau ku tau semua itu mustahil"Lalice tersenyum miris.

"Kau gila! Kau kehilangan akal mu!"Jennie reflek meninggikan suara nya.

"Ya aku gila! Aku gila karena terlalu mencintaimu!"

"Aku kehilangan akal ku karena terlalu besar mencintai mu hingga aku bahkan tidak tau bagaimana caranya menghilangkan rasa cinta ku..."

"Aku rela tersakiti menahan semua perasaan ini! Menahan rasa sesak ketika melihat mu bersama adikku! Kau tidak salah! Lisa juga tidak salah! Aku tersakiti karena perasaan ku sendiri...!"

Thank You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang