Dokter melihat sebuah berkas penting yang baru saja ia terima dari asisten nya. Berkas yang berisikan sebuah identitas orang.
Ia menghela nafas panjang melihat nama yang tertera. Dengan berat hati,ia menaruh nya di laci. Kemudian beranjak berdiri.
Ia berjalan cepat menuju ruangan pasien yang beberapa hari ini keadaan nya cukup mengkhawatirkan.
"Oh dokter"
Dokter tersenyum saat pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang tak lain adalah Ny. Manoban.
Lisa masih berada di ICU. Sedangkan Ny. Manoban di temani oleh Rose tidur di ruangan khusus yang di sediakan rumah sakit untuk nya.
"Selamat pagi Nyonya"Dokter menyapa dengan ramah dan hanya di respon senyum tipis oleh wanita dua anak itu. Terlihat jelas kantung mata Ny. Manoban membengkak,bisa di pastikan karena dia terlalu lama menangis.
"Ada yang ingin saya bicarakan"
"Silahkan masuk dok"
Dokter pun mulai memasuki ruangan. Ny. Manoban menyuruh duduk dan di turuti oleh dokter tersebut. Rose sama sekali tidak terlihat,tadi pagi dia pulang untuk mengambil pakaian dan mungkin membeli makanan. Karena makanan di rumah sakit tidak begitu enak.
"Maaf mengganggu waktu mu nyonya"Ujar dokter itu membuat ny. Manoban hanya tersenyum tipis.
"Saya hanya ingin menyampaikan kabar baik..."
Kening Ny. Manoban berkerut. "Apa itu?"
Dokter tersenyum tipis dan memberikan selembar kertas yang entah berisikan apa.
"Kami sudah menemukan pendonor yang cocok dengan Miss Lisa"
Mendengar hal itu,Ny. Manoban terkejut merasa senang. Bahkan mata nya sedikit berkaca-kaca.
"Namun dia memilih untuk menyembunyikan identitas nya..."
"Dia bersuka rela melakukan hal ini?"Ny. Manoban pikir,sang pendonor adalah pasien yang sudah tidak lagi ada harapan untuk hidup.
"Dia hanya meminta imbalan uang yang cukup banyak untuk sebuah panti asuhan..."Jelas dokter tersebut yang nyatanya hanyalah sebuah kebohongan semata. Tentu ini hal yang sudah di rencanakan oleh sang pendonor.
Memalsukan segala nya termasuk alur cerita nya. Seakan pendonor tersebut adalah seseorang yang benar-benar membutuhkan uang.
"Panti asuhan..?"Lagi lagi Ny. Manoban di buat bingung.
"Iya nyonya... Dia berkata kalau adik nya berada di sebuah panti asuhan... Jadi dia menginginkan sejumlah uang yang cukup banyak untuk biaya kehidupan adik nya..."
Ny. Manoban terdiam sejenak. Jadi pendonor itu sengaja menjual jantung nya hanya untuk sang adik. Ia merasa iba,namun jika itu sudah menjadi kemauan sang pendonor,maka ia akan terima. Lagian Lisa benar-benar membutuhkan hal itu.
"Katakan pada nya bahwa aku akan memberikan sejumlah uang yang banyak setiap bulan kepada adik nya..."Ny. Manoban benar-benar akan merasa berterimakasih pada pendonor itu.
"Silahkan tanda tangani nyonya... Nanti sore operasi akan segera di lakukan..."
Tanpa ragu. Nyonya Manoban menandatangani surat perjanjian itu.
"Terima kasih banyak dokter... Setelah ini,aku akan menaikan jabatan mu..."Ny. Manoban tak akan segan melakukan apapun jika sudah menyangkut sang anak.
"Itu sudah menjadi tugas saya nyonya..."Ujar dokter kemudian beranjak berdiri. Tatapan nya terlihat sendu,entah apa yang ada di dalam pikiran dokter ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You(END)
Fanfiction'Bukan hanya tentang cinta,namun juga rumit nya sebuah konflik keluarga yang mengharuskan pengorbanan' JENLISA CHAESOO TWINS MARRIED LIFE