Jennie mengelus punggung Lisa yang sedang memeluk tubuh nya dan menduselkan wajahnya pada dada Jennie.
Mereka berdua sedang berada di kamar. Sepulang bertemu Rose,Lisa langsung menemui Jennie dan niatnya akan menginap di rumah tunangan nya ini.
"Sayang..."Panggil Jennie.
"hm..."
"Jika kita sudah menikah... Kau ingin kita tinggal di mana..."Jennie berganti memainkan rambut Lisa.
"Tentu saja di rumah kita..."Jawab Lisa mendongak sejenak.
"Aku kira kau masih ingin tinggal di mansion mommy,atau mungkin di sini..."
Lisa menggelengkan kepala nya hingga Jennie merasakan geli.
"Aku rasa akan lebih bebas jika kita memiliki rumah sendiri..."Lisa menatap Jennie dengan wajah mesum nya.
"Ck..."Jennie mendengus kesal dan mencubit perut tunangan nya.
"Ouchh...!"Lisa tersentak mengelus perutnya ketika merasakan tubuhnya seakan tersengat sesuatu. Cubitan Jennie benar-benar tidak biasa.
"Rasakan! Dasar mesum...!"
"Kau kejam sekali sayang~. Ini sangat sakit..."Lisa merengek seperti anak kecil.
"Aku tidak peduli..."Respon Jennie judes menatap fokus televisi yang menampilkan film kesukaan nya.
Lisa cemberut melihat respon Jennie yang seakan tidak mempedulikan nya. Tiba-tiba saja suatu hal terpikir oleh nya. Hal yang sebenarnya akan ia sampaikan dari tadi.
"sayang... Seperti nya besok aku tidak bisa menemui mu..."
"Wae...?"Jennie yang kini menatap serius.
"Besok ada pertemuan penting... Entahlah pertemuan apa... Mommy hanya memberitahuku seperti itu..."Jawab Lisa dengan nada kesalnya. Ia geram pada sang mommy yang tidak memberitahu nya dengan jelas.
Jennie memincingkan matanya,tapi kemudian mengangguk. "Baiklah... Tapi jangan lupa kabari aku..."
"Pasti sayang..."Lisa tersenyum lebar mengecup sekilas bibir tunangan nya. Jennie hanya memutar bola mata malas.
∆
Lalice POV.
Saat ini aku sedang makan bersama Daddy. Hari ini aku pulang lebih cepat karena dari kemarin belum belum. Rasa bersalah ku pada Daddy masih aku. Aku merasa sangat berdosa telah membohongi nya.
Jika saja Daddy tau apa yang terjadi padaku tadi malam,dia pasti kecewa. Jadi aku lebih memilih diam,mungkin suatu saat nanti Daddy akan tau.
"Daddy ada kabar baik untuk mu..."
"Apa itu..."Aku mengkerutkan keningku menatap Daddy penasaran.
"Tadi siang Daddy menemui mommy mu..."
Mata ku terbelalak terkejut mendengar penuturan daddy. Apa aku tak salah dengar.
"M-mommy...?"Mataku sedikit bergetar.
Daddy mengangguk. "Mommy dan adik mu berada di Seoul... Jadi Daddy menemui nya tadi..."
Aku terdiam sejenak. Rasa senang menghampiri ku. Aku sangat merindukan mereka. Namun di sisi lain aku takut jika adikku membenci kakak tak berguna nya ini.
"Dad... Aku sangat merindukan mereka..."Aku berkata lirih menatap Daddy dengan berkaca-kaca.
"Daddy mengerti... Kalian akan bertemu sebentar lagi... Mommy mu telah mengatur pertemuan kita..."Daddy berkata dengan senyum khas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You(END)
Fiksi Penggemar'Bukan hanya tentang cinta,namun juga rumit nya sebuah konflik keluarga yang mengharuskan pengorbanan' JENLISA CHAESOO TWINS MARRIED LIFE