28. Jeon Jungkook

4.2K 347 12
                                    

Lisa POV.

Aku berjalan menelusuri taman rumah sakit yang kini sedang sepi. Pandangan ku begitu kosong dan air mata menumpuk di kedua kantong mataku.

Aku bisa berusaha kuat di depan semua orang, apalagi di depan istriku. Namun kembali lagi,aku tetaplah sakit karena kehilangan calon anakku.

Rasanya sangat sesak sekarang. Kenapa Tuhan mengambil anakku terlebih dahulu,bahkan dia belum merasakan kehidupan di dunia.

Beberapa bulan yang lalu kami bahagia atas kehadiran nya,namun kini kesedihan kembali datang karena kepergian nya. Aku bahkan belum melihat bagaimana anakku.

Atas apa yang terjadi,aku tidak akan menyalahkan istriku yang mungkin terdengar ceroboh. Semua ini tidak akan terjadi jika dia tidak berlari saat itu. Aku tidak akan menyalahkan nya karena ini hanya sebuah kecelakaan. Semua ini sudah kehendak Tuhan.

"Aku pasrahkan semuanya pada mu Tuhan... Di balik ujian hidup yang kau beri,pasti ada sesuatu spesial yang telah kau siapkan..."

Aku mendudukkan diri di kursi panjang yang tersedia. Beberapa jam yang lalu aku telah menyetujui pengangkatan janin. Jika aku tidak melakukan itu,maka aku bisa kehilangan istriku.

Ku harap keputusan yang telah ku buat adalah yang terbaik. Meski aku tau bahwa Jennie akan marah. Aku tidak mempermasalahkan hal itu,aku yakin Jennie akan terbiasa menerima apa yang terjadi saat ini.

"Ekhem"

Ujung mataku melirik sekilas seorang pria ber jas yang baru saja duduk di samping ku. Aku tidak melihat dengan jelas wajahnya.

"Nona..."

Dia memanggil ku. Hal itu membuat ku langsung menoleh ke samping. Setelah melihat dengan jelas wajah nya,aku terkejut melihat siapa pria itu.

"Jungkook...?"

"Hai Lisa... Lama tidak bertemu..."Dia tersenyum menatapku.

Aku membalas senyuman nya. Aku segera memeluk tubuh nya itu. Dia membalas pelukan ku.

"Apa kabar Jung...?"Ujarku kemudian melepaskan pelukan.

"Aku baik Lisa... Tapi ku lihat seperti nya kau sedang tidak baik..."Ujarnya membuat ku tersenyum sendu menatap arah lurus.

"I'm ok"

"Suatu kebetulan aku bertemu dengan mu di sini... Di rumah sakit... Siapa yang sakit Li...?"

"Istriku"

"Ah ya aku mendengar bahwa kau sudah menikah dengan Jennie Kim... Jadi,sekarang Jennie tengah sakit...?"Dia bertanya,aku hanya mengangguk merespon ucapan nya.

"Sakit apa?... Ah maafkan aku terlalu banyak bertanya,tapi mungkin aku bisa sedikit membantu mu..."Ujarnya lagi.

"Tak apa Jung... Istriku baru saja mengalami keguguran..."Ujarku lirih.

Dia terdiam tanpa mengatakan satu kalimat pun. Aku merasakan bahu ku di usap olehnya.

"Aku tau ini menyakitkan... Namun semua ini telah menjadi kehendak Tuhan... Tuhan masih ingin kalian hidup berdua,dan mungkin kalian masih belum pantas memiliki seorang anak... Mungkin kedepannya, Tuhan akan memberikan lagi ketika kalian sudah pantas..."

"Memiliki seorang anak tidak lah mudah Li.. Mungkin kalian belum bisa menjadi yang terbaik untuk mengurus anak,Tuhan melakukan ini karena tidak ingin semua nya menjadi berantakan..."Ujarnya panjang lebar membuat pikiran ku sedikit terbantu.

"Kau benar Jung... Tuhan telah melakukan yang terbaik... Terimakasih banyak Jung..."Aku tersenyum tulus menatap nya.

"Sama-sama Lisa..."

Thank You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang