Hari-hari kelam sudah terlewati. Tiga bulan telah berlalu.Saat ini keadaan fisik Jennie sudah jauh lebih baik. Ia bahkan sudah mulai bekerja lagi.
Mengerjakan pekerjaan nya yang terlihat begitu sibuk. Namun kesibukan nya justru membuat nya melupakan kewajiban nya sebagai istri.
Sejak kejadian itu,Jennie mulai berubah. Tidak ada lagi Jennie yang hangat dan penuh kelembutan pada Lisa. Jennie benar-benar terlihat seperti membenci suaminya.
Lisa hanya bisa bersabar dan memaklumi perubahan sang istri. Ia tau bahwa keputusan nya akan membuat sang istri membenci nya,namun Lisa tidak perduli. Setidaknya ia telah melakukan yang terbaik.
"Sayang"
Senyum Lisa terpancar melihat sang istri yang baru saja pulang. Ia segera beranjak berdiri mendekati sang istri.
"Sayang dari mana saja hm?... Aku menghubungi mu sadari tadi,kau tau aku sangat mengkhawatirkan mu"Lisa menatap sang istri khawatir.
"Aku sibuk"Jennie menepis tangan Lisa yang akan menyentuh nya. Ia kembali melanjutkan langkahnya tapi terhenti karena ucapan suaminya.
"Sampai kapan kau seperti ini... Maafkan aku sayang"Lisa memegang lengan Jennie,ia menatap sendu sang istri. Ia benar-benar sangat merindukan istrinya.
"Aku akan memaafkan mu jika kau bisa mengembalikan anakku"Jawab Jennie dengan dingin.
Lisa terdiam,jika sudah begini apa yang harus ia jawab. Melakukan nya saja ia tidak bisa.
"Tidak bisa bukan?"Jennie menatap Lisa dengan tawa renyahnya.
"Maka jangan berharap mendapatkan maaf dariku"Jennie menatap tajam,setelah itu ia melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Saat berjalan Jennie menitikkan air mata nya. Ia tersiksa memperlakukan suaminya seperti ini. Ia merasa sungguh jahat pada suaminya,namun rasa kecewa yang begitu besar membuat nya tidak peduli.
"Maaf Lisa"
Lisa menghela nafas panjang menatap punggung sang istri. Kemudian senyum tipis terpancar. Walau hatinya sakit, setidaknya ia masih bisa bersyukur karena sang istri masih bersama nya.
•
•
•
•
Lisa terbangun dari tidur nya,ia mengerjap-ngerjap matanya berubah memperjelas pandangan nya. Lalu tangannya meraba-raba samping nya.
Ia menghela nafas ketika tidak menemukan sang istri di samping nya. Tanpa ia inginkan,matanya mulai berkaca-kaca.
Ia merindukan Jennie nya,ia merindukan istrinya. Kelembutan yang di miliki istrinya,Jennie yang selalu menyiapkan segala hal yang ia butuhkan. Lisa sangat merindukan itu semua.
Kini Jennie bahkan tidak mau ia sentuh sedikit pun. Lisa sangat ingin memeluk dan memegang sang istri sepuasnya seperti dulu.
"Aku harus bagaimana sayang... Aku tau kau pasti kecewa dengan ku,tapi aku melakukan hal itu agar kau tetap hidup... Aku tidak ingin kehilanganmu"
Air matanya mulai menetes. Ia memegang bingkai kecil yang berisikan foto mereka berdua saat menikah.
"Jen apa kau tidak mengingat janji suci mu dulu... Aku tidak baik-baik saja di abaikan oleh mu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You(END)
Fiksi Penggemar'Bukan hanya tentang cinta,namun juga rumit nya sebuah konflik keluarga yang mengharuskan pengorbanan' JENLISA CHAESOO TWINS MARRIED LIFE